MALANGTIMES - Dinas Perikanan Kabupaten Malang tak henti-hentinya menggelorakan semangat masyarakat untuk membudidayakan ikan, termasuk budaya ikan lele. Melihat antusiasme masyarakat sangat tinggi untuk membudidayakan lele, Dinas Perikanan menjadikan Dusun Mangunrejo, Kepanjen, menjadi percontohan budidaya lele yang sehat.
"Kami melakukan monitoring dan evaluasi (monev) budidaya lele kepada kelompok Mangun Mina Mulyo Dusun Mangunrejo. Perkembangan hasilnya sangat bagus dan bisa menjadi percontohan budidaya ikan lele bagi desa lainnya," kata Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Malang Endang Retnowati kepada MalangTIMES.
Baca Juga : Bergerak Mandiri, Baitul Mal Ahad Pon Salurkan Bantuan Bagi Masyarakat Terdampak Covid-19
Perempuan yang akrab disapa Atik ini mengungkapkan bahwa hasil ikan lele di kelompok Mangunrejo sangat bagus dan berkualitas. Jadi, pantas jika Mangunrejo jadi percontohan budidaya lele.
Kemudian program budidaya lele ini bertujuan meningkatkan perekonomian masyarakat. Selain itu, untuk konsumsi sendiri guna ikut menyukseskan gerakan gemar makan ikan (gemarikan).
"Jadi, hasilnya budidaya ikan itu bisa dijual dan dikonsumsi oleh mereka sendiri atau secara mandiri. Untuk merangsang minat para kelompok budidaya ikan di wilayah Kabupaten Malang, kami berikan bantuan bibit ikan melalui program budidaya ikan lel di setiap desa secara kontinyu," ucap perempuan berhijab itu.
Sekarang ini perkembangan kelompok budidaya ikan lele sudah hampir merata di setiap desa di Kabupaten Malang. Bahkan dari 378 desa dan 12 kelurahan, hampir semua kelompok budidaya ikan sudah mendapat bantuan.
Baca Juga : Minimalisir Penyebaran Virus Corona, Forkopimda Kabupaten Malang Ciptakan Kawasan Physical Distancing
Atik mengatakan, teknik budidaya ikan lele menggunakan kolam terpal. Hasil yang bagus juga didorong pakan yamg baik juga.
Di samping itu, program ini menjadikan masyarakat menjadi juragan ikan serta bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat sesuai program prioritas pembangunan Pemerintah Kabupaten Malang yang diusung Bupati Malang Dr H Rendra Kresna. (*)