Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Internasional

Heboh Rebutan Pelanggan, Transgender Thailand dan Filipina Bentrok di Bangkok 

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

07 - Mar - 2024, 10:46

Momen polisi saat mengamankan transgender Filipina yang diserang oleh transgender Thailand di Bangkok. (Foto: Khaosodenglish)
Momen polisi saat mengamankan transgender Filipina yang diserang oleh transgender Thailand di Bangkok. (Foto: Khaosodenglish)

JATIMTIMES - Kelompok transgender Thailand dan Filipina ricuh di Sukhumvit Soi 11, Bangkok. Kericuhan tersebut mengakibatkan cedera dua kelompok transgender hingga pihak kepolisian. 

Kericuhan itu pun menjadi sorotan dan menuai kritikan di media sosial Thailand.  

Baca Juga : PLN Gelar Diskusi Konsultasi Publik Bareng Badan Keahlian DPR RI

Melansir Khaosodenglish, Kamis (7/3/2024), sekelompok transgender Filipina berjumlah 20 orang dikepung oleh gerombolan seratus transgender Thailand. Alasannya dijelaskan bahwa jika transgender Thailand marah lantaran mereka diejek lebih dulu oleh transgender Filipina, diberi jari tengah, dan diserang terlebih dahulu. 

Bahkan, polisi harus meminta bantuan untuk memastikan keselamatan beberapa transgender Filipina yang terjebak di dalam hotel dan menjadi sasaran massa Thailand yang marah. Meskipun polisi berupaya menenangkan situasi, kekerasan tetap terjadi, dan beberapa transgender Filipina diserang secara fisik saat mereka dikawal keluar dari hotel.

Situasi ricuh mencapai puncaknya ketika sekitar 10 petugas polisi beserta kendaraan polisi berkumpul di depan sebuah hotel untuk melindungi kelompok transgender Filipina yang hendak meninggalkan hotel. Sementara itu, ratusan transgender Thailand meneriakkan slogan-slogan nasionalis seperti "(ini tempat)Thailand!” dan “Keluar!”. 

Transgender Filipina bahkan dilempar botol secara terang-terangan oleh transgender Thailand, di hadapan polisi. Transgender Thailand terus marangsek maju menyerang transgender Filipina tanpa henti. Mereka bahkan terjun ke tengah formasi polisi pengamanan untuk melanjutkan penyerangan. 

Hingga membuat polisi tidak mampu mengendalikan situasi dengan cepat. Namun, akhirnya polisi berhasil mengendalikan situasi dan menginterogasi kedua pihak yang terlibat.

Pol. Mayjen Witawat Chinkam, komandan Kepolisian Daerah Metropolitan 5, mengatakan bahwa polisi sedang mencari tahu apakah ada kelompok berpengaruh di Thailand di balik transgender Filipina yang menjual seks di Sukhumvit Soi 11. Polisi sedang menunggu informasi dari Biro Imigrasi untuk memeriksa aktivitas kelompok transgender Filipina di Bangkok tersebut. 

Baca Juga : Singapura Naikkan Gaji Minimum Tenaga Kerja Jadi Rp 65,5 Juta Mulai 2025, Tertarik?

Pavin Chachavalpongpun, seorang profesor di Pusat Studi Asia Tenggara Universitas Kyoto yang secara terbuka mengidentifikasi dirinya sebagai transgender, menyebut bahwa ini tak hanya sekedar bentrokan antara transgender Thailand dan Filipina. Namun ada masalah yang lebih dalam terkait kericuhan ini. 

Insiden baru-baru ini, termasuk yang terjadi di Phuket di mana penduduk setempat mengejar turis Swiss, mencerminkan meningkatnya sentimen nasionalisme warga Thailand yang menolak campur tangan asing. Meskipun upaya hukum dapat mengatasi insiden-insiden tersebut tanpa menggunakan kekerasan, tantangan utamanya adalah membina hidup berdampingan secara damai dan hubungan bertetangga dalam komunitas ASEAN.

"Baiklah kalau begitu. Saran saya mungkin terdengar kompromistis, namun setelah bertahun-tahun mengajarkan nasionalisme, jika api nasionalisme tersulut, akan sulit untuk memadamkannya, dan kedua belah pihak akan menderita. Hal ini bahkan tidak menyentuh kebutuhan untuk hidup berdampingan secara damai dengan negara-negara tetangga kita, terutama di ASEAN. Bukankah kita seharusnya saling mencintai? Dan upaya untuk membangun identitas regional bersama, apakah saat ini semuanya hancur karena serangan gencar pasukan transgender Thailand?," ungkap Pavin Chachavalpongpun. 


Topik

Internasional Transgender transgender thailand transgender Filipina kerusuhan transgender kerusuhan bangkok


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Sri Kurnia Mahiruni