MALANGTIMES - Pergerakan Orang Dengan Risiko (ODR) dan Orang Dalam Pantauan (ODP) terus mengalami kenaikan di Kota Batu. Jika dibandingkan dengan Kamis (2/4/2020) dan Jumat (3/4/2020) ODR bertambah 63 orang dan ODP 3 orang dan Pasien Dengan Pengawasan (PDP) bertambah 1 orang menjadi 2 orang.
Dari data Dinas Kesehatan Kota Batu pada Jumat jumlah ODR ada 755 orang, lalu ada 95 orang ODP. Sedangkan pada Kamis ada 692 orang dan ODP 92 orang.
Baca Juga : Sudah Diwajibkan, Pemerintah Kabupaten Malang Bakal Bagikan 120 Ribu Masker ke Masyarakat
Sedangkan untuk orang tanpa gejala (OTG) saat ini ada 23 orang. “OTG 23 orang, dikategorikan OTG jika yang bersangkutan memiliki riwayat kontak erat dengan kasus positif,” ucap Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid 19 Kota Batu, M. Chori.
Ia menambahkan Protokol yang dilakukan untuk orang-orang yang masuk kategori OTG adalah isolasi mandiri selama 14 hari. Sedangkan untuk satu pasien positif yang dirawat di rumah sakit rujukan Karsa Husada saat ini dalam kondisi stabil.
“Pasien positif dalam kondisi stabil dan sudah dilakukan swab kedua tetapi hasilnya masih belum ada sampai dengan hari ini,” imbuhnya.
“Dengan bertambahnya data itu menunjukkan terjadi pergerakan orang dari luar kota masuk ke kota Batu,” jelas pria yang juga kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Batu ini.
Adanya pergerakan bertambahnya ODR, ODP, dan PDP itu lantaran ada warga yang berasal dari zona merah, demikian pula dengan warga Kota Batu. “Termasuk juga warga kota Batu yang keluar lalu kembali lagi ke Kota Batu,” ucapnya.
Baca Juga : Pasien Covid-19 di Jombang Seorang Dokter, Ada 80 Orang Berpotensi Tertular
Karena itu hal itu diantisipasi sesuai dengan standart, yakni dengan melakukan isolasi secara mandiri di rumah. “Belum tentu mereka sakit, tapi juga belum tentu sehat,” terang chori.
Karena itu, Chori mengimbau agar warga Kota Batu tetap di rumah. Jika darurat, lakukan menjaga jarak 1 meter, kemudian melakukan cuci tangan dengan sabun.