MALANGTIMES - Selama 8 minggu sejak kasus pertama diumumkan di Jatim, angka penyebaran kasus Covid-19 di wilayah ini belum menunjukkan penurunan kurva.
Baca Juga : Wali Kota Kediri Ceritakan Pernah Satu Panggung Bersama The Godfather Of Broken Heart
Meskipun sebenarnya beberapa wilayah seperti daerah Surabaya Raya sudah menerapkan aturan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).
Pada Rabu (6/5/2020) ada penambahan sebanyak 58 kasus baru Covid-19.
Lagi-lagi, penambahan terbanyak terdata di Surabaya hingga 17 kasus, kemudian disusul Sidoarjo 11 kasus dan Gresik 6 kasus.
Dengan adanya penambahan 58 kasus tersebut berarti di Jatim total sudah ada 1.220 kasus.
Sebanyak 205 di antaranya sudah dinyatakan sembuh, 132 meninggal, dan 883 masih dalam perawatan.
Dengan masih belum terkendalinya kasus Covid-19 di Jatim ini, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa agar masyarakat selalu melakukan kesiapsiagaan berganda.
"Kewaspadaan di semua lini bahwa penyebaran Covid-19 kini masih terus berjalan secara masif dan oleh karena itu semua yang menjadi bagian ikut melakukan langkah preventif," ujarnya.
Dia berharap dalam masalah ini agar semua pihak bisa berperan untuk melakukan ikhtiar.
"Dengan langkah preventif harus dikedepankan. Karena kalau langkah preventif ini agak longgar maka penyebaran itu juga menjadi cepat meluas," tuturnya.
Baca Juga : Bupati Malang: Lebih Efektif Optimalkan Prasarana Medis Daripada PSBB
Selain itu, pertambahan kasus di Jatim membuat tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pusat akan memberikan bantuan atau back up.
Hal tersebut dibenarkan oleh Khofifah.
"Ini bukan yang pertama kali, sudah pernah datang Gugus Tugas dari pusat dan ikut rapat beberapa hari di sini," jelas ibu empat orang anak ini.
Menurut Khofifah, Tim Gugus Tugas Covid-19 Pusat ini akan melihat persiapan rumah sakit darurat di Puslitbang.
"Selain berbasis dari gedung Puslitbang yang sudah eksisting kita akan tambahkan dengan tenda. Besok kemungkinan sudah bisa dipasang dalam exercise kami adalah di tempat yang sama," tuturnya.
Khofifah menambahkan, dalam hal ini artinya ada yang berbasis kamar ada yang berbasis tenda.
"Kemudian informasi yang sampai kepada kami tim Gugus Tugas nanti akan ke kluster baru tak hanya di Surabaya, ada beberapa kluster yang terkonfirmasi kepada kami. Tim Gugus Tugas ini akan langsung cek lokasi," imbuhnya.