MALANGTIMES - Wabah covid-19 serta puasa bukan alasan berleha-leha bagi Satuan Tugas (Satgas) Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang. Mereka tetap bersemangat dalam bekerja.
Baca Juga : Disebut Butuh Rp 1,4 Miliar untuk PSBB, Begini Penjelasan Satpol PP Kabupaten Malang
Demi kebersihan seluruh saluran drainase di Kota Malang dari berbagai sampah, mereka tetap rela masuk dan menormalisasi saluran drainase.
Kepala DPUPRPKP Hadi Santoso mengatakan, meski dalam suasana puasa Ramadan yang bersamaan dengan pandemi covid-19, para personel satgas masih tetap masuk. Mereka masuk secara bergilir. "Tetap masuk dengan sistem piket secara bergilie. Tidak libur semua," ungkapnya.
Peran para satgas bagi kelancaran dan kebersihan saluran drainase Kota Malang sangatlah vital dan penting. Apalagi, tidak semua orang bisa melakukan pekerjaan seperti yang dilakukan para personel satgas DPUPRPKP.
Masuk gorong-gorong atau saluran drainase penuh kotoran, satgas tetap melakukan pembersihan. Bagi mereka, sampah dan kuman sudah menjadi makanan mereka sehari-hari.
Sementara itu, Koordinator Satgas DPUPRPKP Hari Widodo menjelaskan, personel satgas berjumlah 12 orang. Dalam setiap piket, terdapat empat orang.
Baca Juga : Tersiar Kabar, Tanggal 8 Mei Kabupaten Malang Mulai Terapkan PSBB
"Normalisasi tetap jalan terus. Jam kerja dikurangi. Jika biasanya pulang pukul16.00 WIB, kali ini pulang pukul 14.00 WIB," bebernya.
Di tengah masa pandemi ini, Hari bersama para personel lain tak lantas mengacuhkan kebersihan diri. Mereka juga terus berupaya untuk menjaga kebersihan diri guna menghindari adanya virus covid-19. Usia melakukan normalisasi saluran drainase, para personel satgas selalu membersihkan diri dan selalu saling mengingkatkan untuk menjaga kebersihan.
"Kami selalu saling mengingatkan teman-teman satgas untuk tidak lupa membersihkan diri agar terhindar dari urus maupun penyakit. Semoga apa yang kami lakukan tentunya bermanfaat bagi masyarakat. Kami juga imbau masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan," pungkasnya.
