Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Politik

Ricuh Musda XI Golkar Kota Malang Berujung Dugaan Kekerasan, Kader Siap Tempuh Jalur Hukum

Penulis : Riski Wijaya - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

15 - Dec - 2025, 20:36

Placeholder
Penyegelan kantor DPD Golkar Kota Malang oleh sejumlah kader. (Foto: Riski Wijaya/ MalangTIMES).

JATIMTIMES - Kisruh Musyawarah Daerah (Musda) XI DPD Partai Golkar Kota Malang tak berhenti di arena sidang. Kericuhan yang terjadi pada Minggu (14/12) lalu kini merembet ke ranah hukum, menyusul dugaan aksi kekerasan terhadap salah satu kader perempuan saat aksi walkout (WO).

Dugaan kekerasan itu diduga dilakukan Steering Committee (SC) Musda XI berinisial YL terhadap kader perempuan berinisial DT. DT sendiri diketahui menjabat Wakil Bendahara DPD Golkar Kota Malang.

Baca Juga : Tak Semua Pelanggar Harus Dipenjara, Kota Malang Siap Jalankan Sanksi Kerja Sosial

Insiden tersebut terjadi di tengah memanasnya situasi Musda XI Golkar Kota Malang yang berlangsung di Kantor DPD Golkar Jawa Timur, Minggu (14/12/2025). Hal tersebut juga terjadi usai sejumlah kader menyatakan WO sebagai bentuk protes atas terpilihnya Djoko Prihatin sebagai Ketua DPD Golkar Kota Malang periode 2025-2030.

Salah satu kader Golkar Kota Malang, Adi Putra, mengungkapkan bahwa aksi WO dilakukan secara kolektif oleh sejumlah pemilik suara yang merasa kecewa terhadap jalannya Musda. Namun, situasi justru berubah ricuh ketika mereka hendak meninggalkan ruang sidang.

“Sekitar pukul 16.30 WIB kami menyatakan walkout dan mulai keluar ruangan. Tapi saat itu Ketua SC berdiri di depan pintu. Diduga karena emosi, yang bersangkutan tiba-tiba melakukan pemukulan (kepala dari belakang) kepada kader kami, DT,” ujar Adi.

DT dikenal sebagai salah satu kader yang cukup vokal dan kritis selama proses Musda XI berlangsung. Dugaan kekerasan disebut terjadi ketika emosi YL memuncak melihat kader-kader memilih WO.

“Korban dipukul dengan tangan kosong di bagian belakang kepala. Kejadiannya cepat, tapi jelas terlihat. Ini menyangkut keselamatan dan martabat kader perempuan,” tegas Adi.

Atas insiden tersebut, para kader Golkar Kota Malang disebut telah melakukan koordinasi internal dan sepakat membawa persoalan ini ke jalur hukum. Laporan resmi ke kepolisian pun tengah dipersiapkan sebagai bentuk respons atas dugaan tindak kekerasan tersebut.

Baca Juga : Kontroversi Ridwan Kamil di 2025: Panggilan KPK, Selingkuh hingga Digugat Cerai Istri 

“Kami tidak ingin persoalan ini dianggap sepele. Langkah hukum akan kami tempuh agar kejadian serupa tidak terulang,” tambahnya.

Hingga berita ini ditulis, Ketua SC Musda XI DPD Golkar Kota Malang berinisial YL belum memberikan tanggapan. Upaya konfirmasi melalui pesan WhatsApp masih belum mendapat respons, meski pesan terpantau telah terkirim.

Kericuhan Musda XI ini menambah daftar panjang konflik internal Partai Golkar di daerah, sekaligus menimbulkan sorotan tajam terhadap etika, kepemimpinan, dan mekanisme penyelesaian konflik di tubuh partai berlambang pohon beringin tersebut.

Sebagai informasi, kericuhan itu pun juga berbuntut panjang. Para kader partai yang memilih untuk WO dari Musda XI Golkar akhirnya turut menyegel Kantor DPD Golkar Kota Malang, langkah itu dilakukan sebagai bentuk protes.


Topik

Politik Ricuh Musda XI Golkar Golkar Partai Golkar Kota Malang Ricuh Musda Golkar Dugaan Kekerasan Kader Golkar Jalur Hukum



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Riski Wijaya

Editor

Sri Kurnia Mahiruni