Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Kuliner

Warung Lamongan RRI Malang: Dari Lapak Sepi hingga Jadi Persinggahan Pejabat, Artis dan Ulama

Penulis : Hendra Saputra - Editor : Dede Nana

02 - Dec - 2025, 14:49

Placeholder
Warung Lamongan RRI Malang (foto: istimewa)

JATIMTIMES - Di balik ramainya Warung Lamongan RRI Malang, tersimpan perjalanan panjang seorang perantau bernama Madin. Lelaki berwatak tenang itu membangun usahanya bukan dalam semalam, melainkan melalui rangkaian jatuh bangun yang melahirkan legenda kuliner di kawasan tersebut. Kisahnya mengalir seperti aroma sambal yang ia racik setiap hari, hangat sekaligus penuh perjuangan.

Madin mulai bergelut dengan dunia lalapan pada 1996-1997 di Jakarta, tepatnya di Tanah Abang. “Saat itu ikut orang,” kenangnya. 

Baca Juga : Uji Kompetensi JPT Pratama, Wali Kota Eri: Hasil Tes Jadi Acuan, Bukan Like-Dislike

Dari pengalaman itulah ia memahami kerasnya dapur dan ramainya pasar yang tak pernah tidur. Setahun kemudian, ia memberanikan diri membuka usaha sendiri bersama kakaknya di Bekasi pada 1997-1998, namun badai kerusuhan membuat mereka menutup warung dan memulai perjalanan baru.

Tahun 2000, Madin hijrah ke Malang dan membuka usaha di Jalan Mayjend Panjaitan. bersama kakak nya Perjalanan itu belum berhenti. Ia sempat mencoba peruntungan di Bali pada 2001, lalu kembali membuka usaha di Sidoarjo, meski hanya bertahan sebulan. Tahun 2005-2006 ia melanjutkan usaha di Kota Batu, kemudian berpindah lagi ke Kuntisari Timur Surabaya pada 2007. “Di situ buka hanya dua bulan, karena waktu itu sepi,” ujarnya.

Setelah sempat bekerja di pabrik Seiko selama enam bulan, tekadnya kembali digiring menuju Malang dan kembali ke kuliner.

Tahun 2008 menjadi titik balik. Madin menemukan sebuah tempat kecil di dekat RRI Malang. Tempat tersebut saat ini menjadi lokasi yang bisa menghidupi keluarganya. “Dulu masih sepi, jam 20.00 saja masih sepi. Dulu juga masih PKL,” kenangnya. 

Saat itu ia hanya ditemani satu karyawan dan menu sederhana berupa lalapan gorengan. Namun dari lapak kecil itulah sejarah Warung Lamongan RRI Malang dimulai.

Perlahan tetapi pasti, jalanan sekitar RRI mulai ramai. Tepat pada 2011-2012, warung itu mulai diserbu pelanggan. Dari sekadar lalapan goreng, Madin menambah aneka bakaran, seafood hingga nasi uduk. 

Tenaga kerjanya bertambah menjadi tiga sampai empat orang. Warung Lamongan RRI Malang tumbuh menjadi persinggahan favorit warga, mahasiswa hingga pekerja malam. Namun badai kembali datang saat Covid-19 menghantam. 

“Lalu jatuh saat covid. Kemudian bukanya siang sampai jam 00.00 dan delivery order,” tutur Madin. Meski terpukul, ia tetap berdiri. Ketika aturan jam malam dicabut, warungnya kembali menggeliat.

Baca Juga : Yura Yunita Keliling Malang Cari Bakso Terenak, 2 Tempat Ini Langsung Jadi Favoritnya!

Kini Warung Lamongan RRI Malang tampil jauh lebih lengkap. Ada olahan telur, rica hingga berbagai saus yang kian memanjakan lidah pelanggan. Meski telah menjadi tujuan banyak orang, Madin tetap menaruh ruang kecil di hatinya untuk mengenang masa-masa sulit. 

“Kesan paling menyedihkan dulu banyak yang tidak suka, karena kita hidup di perumahan,” ujarnya lirih.

Namun ada pula kebahagiaan yang tak pernah ia lupakan. “Yang paling senang ya ketika semua yang saya jual habis. Kemudian didatangi sejumlah pejabat, artis hingga ulama,” ungkapnya. 

Nama-nama besar pernah mampir menikmati masakannya, mulai Dewanti Rumpoko, Abdul Halim Iskandar hingga Muhadjir. Dari kalangan artis, Guyon Waton, Kaisar Hito sampai Hivi pernah mencicipi citarasa racikan tangannya. “Kalau ulama juga banyak yang kesini,” tambahnya.

Warung Lamongan RRI Malang hari ini bukan sekadar tempat makan. Ia adalah monumen kecil dari kegigihan seorang perantau yang tak pernah berhenti mencoba. Dari lapak sepi hingga menjadi tempat yang dikunjungi tokoh-tokoh penting, perjalanan Madin adalah bukti bahwa kesabaran dan kerja keras selalu menemukan jalannya pulang.


Topik

Kuliner warung lamongan rri kisah pelaku kuliner kuliner



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Hendra Saputra

Editor

Dede Nana