JATIMTIMES – Perburuan kuliner penyanyi Yura Yunita di Kota Malang tengah jadi perbincangan hangat warganet. Yura diketahui sedang berburu bakso paling enak di kota yang dikenal sebagai surganya bakso ini.
Lewat video TikTok yang ia unggah, Yura membagikan dua kedai pertama yang ia cicipi berikut ulasan jujurnya. “Aku lagi nyari bakso yang terenak di Malang,” ucap Yura dalam video itu.
Baca Juga : Rekomendasi Kuliner Enak di Batu yang Wajib Dicoba Saat Libur Natal dan Tahun Baru
Menariknya, dua kedai bakso ini bukan tempat sembarangan. Satu sudah berdiri sejak 1965, dan satunya lagi dikenal sebagai pionir bakso bakar di Malang.
1. Bakso Solo Kidul Pasar
Bakso Solo Kidul Pasar adalah salah satu ikon kuliner Malang. Berdiri sejak 1965, bakso ini menyajikan kuah khas yang lebih keruh karena kaya rempah, serta pilihan isi yang tidak sebanyak bakso Malang pada umumnya.
Nama “Kidul Pasar” merujuk lokasi awal pendirinya, almarhum Suparno, yang berjualan di selatan Pasar Besar Malang. Sang cucu, Seto Sindu Mardi, mengenang perjuangan kakeknya yang harus jatuh bangun sebelum berjaya di Malang.
"Dulu kakek mulai berjualan pakai gerobak pertama kali di pinggir jalan," cerita Seto.
Setelah sempat gulung tikar saat merintis di Jember, Suparno pindah ke Malang dan usahanya berkembang pesat. Pada 1990, warung resmi berdiri di kawasan Comboran, lalu merambah Jagalan (1996), Blimbing (1997), hingga Karangploso (2015).
Yura yang mencicipinya memberikan penilaian tinggi. "Enak, baksonya bersih. Tapi kalau kuah, kira-kira ada yang lebih enak ga ya," kata Yura.
"Skornya, 9/10," tambah Yura.
2. Bakso Bakar Trowulan
Tujuan kuliner Yura berikutnya adalah Bakso Bakar Trowulan, salah satu pelopor bakso bakar di Malang yang buka sejak 1999. Usaha ini pertama kali dirintis Pak Busiri dan kini dikelola adiknya, Abdul Choliq.
Samsul, salah satu karyawan, menyebut kedai ini makin ramai saat akhir pekan. “Bisa 2.000 sampai 2.500 butir bakso habis. Itu sekitar 25 kilogram daging sapi. Kalau libur banyak juga dari luar kota, wisatawan. Tapi kalau hari biasa, biasanya ya habisnya sekitar 15 kilogram, kadang 17 kilogram daging sapi,” sambungnya.
Baca Juga : Warung Lalapan & Seafood Cak Tomo Tumbuh Jadi Legenda Kuliner Malang sejak Tahun 2000
Selain bakso bakar nikmat yang dipanggang dengan bara arang, tersedia juga bakso rebus, tahu, hingga sukun. Tapi jelas, bakso bakarlah bintang utama menu ini. Tekstur dagingnya padat dan juicy, bumbunya meresap, aroma bakaran langsung menggugah selera.
Ada varian pedas dan non-pedas, bisa dinikmati pakai kuah atau kering. Semuanya bisa diracik sesuai selera pengunjung. Harganya pun bersahabat, hanya Rp 3.500 per butir.
Yura pun tak kuasa menahan kekaguman. "Kayaknya bumbunya cuma kecap sama sambel, gak ada kuahnya. Ada uratnya, chewy, dagingnya total, pedesnya nampol.” ungkap Yura saat menikmatir bakso bakar Trowulan.
“Masih penasaran masih ada ngga ya bakso yang lebih enak lagi dari ini, karena ini tu uda enak banget.” tanya Yura.
Meski sudah mencoba dua nama populer, Yura mengaku masih ingin menjelajah banyak tempat lain di Malang. Warganet pun ramai memberikan rekomendasi tambahan untuk disambangi pelantun ‘Tenang’ itu.
