JATIMTIMES - Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai bersama timnya hanya punya waktu satu hukan menyelesaikan permasalahan sampah dan tuntutan warga sekitar Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Aries pun kini berhasil menyusun standar operasional prosedur (SOP) untuk tempat pengelolaan sampah reuse, reduce, dan recycle (TPS 3R).
SOP TPS3R yang telah dibuat mulai dari SOP penataan sampah TPS, SOP pengangkutan dampah, SOP pengumpulan sampah, dan SOP TPA. Seluruh SOP tersebut didesain untuk mendukung konsep pengelolaan sampah yang berbasis pada prinsip mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang sampah.
Baca Juga : Pengerjaan Alun-Alun Tugu Kota Malang Alami Percepatan, DLH: Lebih Cepat dari Target Waktu
SOP yang telah dihasilkan diharapkan mampu membantu mengoptimalkan proses pengolahan sampah di TPA Tlekung serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan sampah di wilayah Kota Batu secara keseluruhan.
Aries juga telah mengatasi permasalahan sumber dana untuk penyelenggaraan TPS 3R. Ada beberapa sumber dana yang akan digunakan untuk operasional TPS 3R. Di antaranya dana APBN/APBD, anggaran dari APBN atau APBD akan digunakan untuk membiayai kebutuhan investasi prasarana dan sarana pada TPS 3R.
“Dengan dukungan dana ini, diharapkan fasilitas TPS 3R dapat ditingkatkan dan dikembangkan dengan baik,” ungkap Aries.
Lalu iuran warga. Masyarakat setempat akan berkontribusi melalui iuran warga, yang akan digunakan untuk menunjang kebutuhan biaya operasional dan pemeliharaan TPS 3R. Dari iuran ini, termasuk gaji para operator TPS 3R secara profesional, pembayaran tagihan air dan listrik, serta perbaikan sarana dan prasarana.
Besaran iuran warga ini ditentukan melalui musyawarah warga untuk memastikan keberlanjutan operasional TPS 3R.
Selanjutnya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) akan digunakan untuk kebutuhan awal biaya operasional dan pemeliharaan TPS 3R. “Termasuk penyediaan bahan bakar, tagihan air dan listrik, serta biaya pembuatan akta notaris dari kelompok swadaya masyarakat (KSM) yang mengelola TPS 3R,” imbuh Aries.
Dengan adanya dukungan dana dari APBDesa, diharapkan pengelolaan TPS 3R dapat menjadi lebih mandiri. Lalu dari hasil pejualan material daur ulang dan produk kompos.
Pendapatan dari penjualan material daur ulang dan produk kompos hasil dari proses pengolahan sampah di TPS 3R akan digunakan untuk mendukung biaya operasional TPS 3R. Pendapatan dari hasil penjualan ini diharapkan dapat membantu mengurangi ketergantungan pada sumber dana lainnya.
Selanjutnya dari insentif dari penjualan bibit tanaman. Pendapatan dari penjualan bibit tanaman juga akan diarahkan untuk mendukung biaya operasional TPS 3R.
Langkah ini diambil dalam rangka mendukung upaya Pj. Wali Kota Batu untuk menjaga keberlanjutan dan efisiensi operasional TPS 3R.
Selain dari sumber dana yang telah disebutkan di atas, Pemerintah Kota Batu juga akan menggali sumber dana lainnya, seperti sumbangan dari sedekah, corporate social responsibility (CSR), dan berbagai sumber dana lain yang dapat berkontribusi dalam mendukung pengelolaan sampah yang lebih baik.
