Lautan manusia nampak membanjiri sepanjang Jalur Lintas Selatan (JLS), Sabtu (29/9/2018). Mereka nampak antusias menyaksikan gelaran Pawai Kirab Budaya pantai terbesar di Indonesia yang disuguhkan Pemerintah Kabupaten Malang. Agenda tahunan kali ini, dibuka kontestan tamu undangan dari Kota Kediri. Total ada sembilan costum yang dipamerkan di hadapan Bupati Malang Rendra Kresna.
Para peserta nampak percaya diri mengenakan kostum karnaval berbagai variasi. Mulai dari replika aneka burung hingga pakaian khas kerajaan ditampilkan.
Mengangkat tema seni jaranan kuda lumping, kontestan dari Kota Kediri ini menceritakan kisah tentang Prabu Celang Serandi. Dimana salah satu tokoh tersebut, berniat untuk mempersunting salah satu putri kerajaan Kediri, yakni Dewi Sekar Saji. Berbagai persyaratan dan perjalanan jauh harus ditempuh. Hingga sempat singgah ke kerajaan Singhasari yang ada di Malang, yang mana menjadi cikal bakal kesenian jaran kepang.
Pada acara yang memperingati hari jadi Kabupaten Malang ini, selain Bupati dan wakilnya juga turut dihadiri beberapa tamu undangan. Mulai dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), perangkat desa, camat, kepolisian, hingga Tentara Nasional Indonesia (TNI), serta beberapa instansi terkait lainnya, nampak menghadiri acara akbar tersebut.
Bupati Malang Rendra Kresna menuturkan, berharap dengan adanya acara semacam ini bisa memperkenalkan potensi wisata yang ada di wilayah yang dia pimpin. Bukan tanpa alasan, gagasan ini terbukti memberikan banyak sumbangsih. Termasuk terciptanya ekonomi kreatif di tengah masyarakat. “Dengan adanya terobosan tersebut, diharapkan bisa mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan,” kata Rendra saat ditemui di sela-sela agenda.
Pria yang juga menjabat ketua DPW partai Nasdem Jawa Timur ini, bahkan sudah mengerahkan beberapa personel dari berbagai instansi terkait, guna memberikan pengarahan dan pembinaan terhadap perkembangan kepariwisataan. Mulai dari sektor wisata alam, kuliner, hingga sejarah terus ditingkatkan hingga saat ini.
“Lebih dari 120 desa di Kabupaten Malang sudah mengembangkan sektor wisata, dan semua yang mengelola para warga serta pemuda desa. Dampaknya kesejahteraan dan pendapatan meningkat, dan mampu mengurangi angka pengangguran,” tutup Rendra.