MALANGTIMES - Banyaknya limbah kulit pisang yang tidak dimanfaatkan mendatangkan ide bagi mahasiswwa Institut Pertanian Bogor (IPB). Lima Mahasiswa IPB mengembangkan donat berbahan dasar dari kulit pisang yang telah diekstrak menjadi tepung, lalu diolah menjadi Donat Drakula atau donat berbahan baku kulit pisang dan labu kuning.

Baca Juga : Tak Mau Seperti Menara Gading, UIN Malang Aktif Membantu Masyarakat Terdampak Covid-19

Lima orang mahasiswa yang terlibat dalam penelitian Donat Drakula ini berasal dari berbagai fakultas yakni Yani Akhdan Rafif selaku ketua tim dari Fakultas Perikanan dan Kelautan, Oki Setiawan dari Fakultas Perikanan dan Keluatan, Rahmat Junedi Fakultas Ekologi Manusia, Eva Siti Nurazizah dari Fakultas Peternakan, dan Aulia Novianti dari Fakulta Ekonomi dan Manajemen.

Menurut Rahmad Junaedi, salah satu penggagas ide kreatif ini kulit pisang bukanlah limbah biasa yang tidak memiliki kandungan zat yang bermanfaat. Kulit pisang ini mengandung beragam vitamin dan protein, serta karbohidrat.

“Kulit pisang banyak mengandung karbohidrat, air, vitamin C, kalium, lutein, antioksidan, kalsium, vitamin B, lemak, protein, minyak nabati, serat, serotin dan serotonin. Kulit pisang memiliki kandungan serotonin yang dapat menambah "mood" karena zat tersebut mempengaruhi rasa bahagia dalam tubuh manusia,” katanya di Kampus IPB Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (26/11/2015).

Baca Juga : Dampak Covid-19, Beasiswa LPDP ke Luar Negeri Ditunda Tahun Depan

Menurut Rahmat, penggunaan kulit pisang sebagai bahan dasar pembuatan Donat Drakula juga sebagai upaya mendukung program pemerintah terkait diversifikasi pangan lokal dan upaya ketahanan pangan.

Rahmat menambahkan, Donat Drakula sudah mendapat label halal dari MUI sehingga cocok dengan masyarakat Indonesia yang mayoritas merupakan masyarakat muslim. Harganya juga terjangkau, yakni Rp30 ribu per kotak berisi 10 donat mini dengan varian rasa, vanila, cokelat dan strawberry. (*)