INDONESIATIMES- Sosok wanita bernama Deva Rachman mendadak menjadi perbincangan publik akhir-akhir ini. Lantas siapa sebenarnya Deva Rachman?
Ya, Deva Rachman merupakan istri ketiga dari almarhum Syekh Ali Jaber. Namanya mulai diperbincangkan usai muncul video yang menyebut Syekh Ali Jaber memiliki tiga istri.
Baca Juga : Aktif saat Covid-19, Kompol Yusuf Diganjar Promoter Reward
Terkait hal ini, pihak keluarga Syekh Ali pun memberikan bantahan. Diketahui, awalnya Syekh Ali telah menikah dengan seorang wanita bernama Umi Nadia.
Namun, pernikahan Syekh Ali dan Umi Nadia tak bertahan lama. Keduanya berpisah pada tahun 2012. Lalu ulama asal Madina itu menikah lagi dengan seorang wanita asal Yaman, yakni Ummu Fahad.
Hingga akhirnya, pada 2017 lalu Syekh Ali memutuskan kembali menikah dengan sosok wanita bernama Deva Rachman.
Deva disebut-sebut memiliki andil besar dalam perjuangan dakwah Syekh Ali di Indonesia. Memiliki paras cantik, Deva ternyata merupakan mantan None Jakarta.
Ia merupakan putri dari salah satu tokoh pendidikan asal Malang, Jawa Timur Prof Arief Rachman.
Prof Arief lahir di Malang pada 19 Juni 1942 yang merupakan putra dari pasangan HR Abdoellah Rachman dan R Siti Koersilah.
Arief merupakan guru yang pernah mengajar dan menjadi kepala sekolah di SMA Labschool, Rawamangun, Jakarta.
Bahkan, berkat kepintarannya ia juga menjadi dosen luar biasa di Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/738948/original/004673900_1411028673-arief-rachman.jpg)
Kini, ayah Deva diketahui merupakan seorang guru besar di Universitas Negeri Jakarta. Dalam sebuah wawancara bersama Metro TV, Arief mengaku bangga memiliki menantu seorang ulama seperti Syekh Ali Jaber.
Arief berdoa agar jalan sang menantu ke rahmatullah bisa dalam keadaan husnul khotimah.
"Alhamdulillah saya punya mantu seorang ulama besar yang sudah berpulang ke Rahmatullah. Saya mohon doanya mudah-mudahan Syekh Ali Jaber keadaannya husnul khotimah, mendapatkan kebahagiaan di alam barzahnya dan dijauhkan dari siksa kubur tapi mendapatkan nikmat kubur," imbuh Arief Rachman.
Baca Juga : Peringati Hari Ibu 2020, Tokoh Perempuan Kota Malang Nelly: Ibu Adalah Garda Terdepan
Arief lantas mengungkapkan seperti apa sosok sang menantu di matanya.
"Syekh Ali Jaber sebagaimana biasanya kalau ulama besar, sangat rendah hati, tidak sombong. Dia bergaul dengan istri saya, anak saya, seluruh keluarga besar saya, dengan baik," imbuhnya.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3352739/original/098707700_1611024900-28157537_152051828812310_2716120232610496512_n.jpg)
Sosok Deva Rachman
Deva sendiri pernah bekerja sebagai Public Sector Senior Adviser di Prospera pada Desember 2018, lalu Secretary General Indonesia -Kuwait & Qatar Business Council Indonesia -Kuwait Business Council.
Ia juga pernah bekerja di Indosat Ooredoo sebagai Head of Corporate Communications Group, National Corporate Affairs Manager Coca-Cola Amatil Indonesia serta menjadi Development Public and Government Affairs Manager di ExxonMobil Oil Indonesia.
Ia memiliki latar belakang pendidikan yang cukup bagus. Diketahui, Deva merupakan lulusan dari Universitas Indonesia, Bachelor Social and Political Science, Sociology tahun 1994 hingga 1998. Kemudian di Northwestern University - Kellogg School of Management di tahun 2007, dan University of Indonesia Master Social Development and Public Policy pada tahun 2009 silam.

Di sisi lain, Deva merupakan sosok wanita karir yang memiliki segudang prestasi mentereng.
Seperti menjadi periset Jakarta Poverty Eradication Project during Monetary Crisis, Laboratorium Sosiologi, Universitas Indonesia (1998-1999), Community Development Staff Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (1999-2000), Media Relations ExxonMobil Oil Indonesia Inc (2000-2002), Public Affairs Operations Manager ExxonMobil Oil Indonesia Inc (2002-2003) dan Communications Manager and Spokesperson ExxonMobil Oil Indonesia Inc (2003-2008).