MALANGTIMES - Desa wisata terus bermunculan di Kota Batu. Tentu tujuannya untuk meningkatkan sektor perekonomian masyarakat Kota Batu.
Kini satu lagi desa wisata yang muncul. Yakni Kampoeng Wayang Beji di Dusun Jamberejo, Desa Beji, Kecamatan Junrejo, Kota Batu.
Baca Juga : Pesona Bukit Jengkoang, Spot Swafoto Ciamik Sekaligus Pemuas Penghobi Sepeda
Munculnya desa wisata Kampoeng Wayang Beji itu ditandai dengan penancapan gunungan wayang oleh Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu Arief As Siddiq di atas pelepah pisang di Kampoeng Wayang Beji, Minggu (15/11/2020) malam.
Sebelum dilakukan launching, Kampoeng Wayang Beji dibuka dengan tarian berjudul Garuda Nuswantara. Kemudian dilanjutkan dengan tarian kisah Ramayana. Lalu sebagai puncak acara, digelar ludruk Suro Aji Suryo.

Launching desa wisata ini telah dibuka dengan beragam kegiatan sejak 12 November lalu. Mulai dari kirab tumpeng, kegiataan keagamaan, pagelaran wayang kulit, hingga terdapat bazar yang diikuti warga sekitar.
Selain me-launching desa wisata, gelaran wayang kulit itu sekaligus untuk memperingati Hari Wayang Nasional. Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu Arief As Siddiq mengatakan, hadirnya Kampung Wayang Beji ini untuk membangun Desa Beji dari sisi kekayaan seni dan budaya. Sehingga setiap tahunnya perlu digelar kegiatan yang serupa di Kampoeng Wayang Beji.
“Banyak talenta seni di Desa Beji. Karena itu, kami beri apresiasi tinggi sehingga terus memberikan support dengan memfasilitasi dan mejadikan agenda tahunan di Kampoeng Wayang Beji,” ucapnya.

Kemudian Dinas Pariwisata akan memberikan pendampingan agar ke depan Kampoeng Wayang Beji terus berkembang dan menjadi jujukan wisatawan dari berbagai daerah. “Kampoeng Wayang Beji embrio yang luar biasa di bidang seni budaya, khususnya wayang dan ludruk,” tambah mantan kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu ini.
Menurut dia, kehadiran desa wisata itu untuk menyejahterakan perekonomian masyarakat dan memberikan warna daya tarik wisata Kota Batu. “Dengan terbangunnya kesenian, jadi sebuah daya tarik terus mendorong meningkatkan citra kota batu sebagai kota wisata,” ungkap Arief.
Sementara itu penggagas Kampoeng Wayang Beji Ismail menambahkan, ke depan akan dibangun sebuah perkampungan yang identik dengan tokoh-tokoh pewayangan. Tujuannya agar ke depan generasi muda mengenal seni dan budaya, khususnya pewayangan.

“Ide muncul dua tahun yang lalu karena ingin membuat perubahan di kampung. Dari beberapa ide, ada ingin mengangkat budaya dari pewayangan. Soalnya, untuk anak muda, sesuatu yang masih awam untuk mengenalkan budaya ini,” ucap Ismail.
Baca Juga : Bangun Wisata Ruang Terbuka Hijau seperti Pujon Kidul, Curungrejo Tingkatkan PADes
Meskipun di sana tidak ada basic budaya, mereka kompak untuk membangun sebuah kebudayaan supaya tidak luntur. Karena itu, setiap hari akan diputar pewayangan pukul 21.00 sampai selesai.
Agar semakin kental dengan kampung wayang, ke depan pengelola akan memberikan ornamen-ornamen cantik di beberapa tempat wahana. “Mengawali ingin membuka atau babat alas, supaya bisa jadi destinasi budaya wayang. Ke depan kami tambah ornamen pewayangan, tokoh pewayangan, di beberapa tempat wahana,” kata Ismail.