MALANGTIMES - Pandemi covid-19 yang membahayakan membuat siswa-siswi belajar dari rumah. Alhasil, sekolah menjadi sepi. Namun, perawatan sarana dan prasarana di sekolah harus tetap dilakukan agar kondisinya tetap baik jika nanti siswa masuk kembali.
Perawatan yang konsisten ini juga dilakukan oleh SMKN 4 Malang terhadap perpustakaannya. Di sana, terdapat ribuan koleksi buku, lukisan, bebatuan, dan karya-karya siswa-siswi lainnya.
Baca Juga : Sambut New Normal, SMA/SMK Malang-Batu Lakukan Hal Ini
Kepala Perpustakaan SMKN 4 Malang Mokhamad Rukhan menyampaikan, sekolah sudah mempunyai SOP tersendiri untuk pelestarian koleksi perpustakaan.
"Kalau buku ada yang rusak kita benahi, kita jilid, ganti sampul, itu rutin. Tapi yang tidak rutin biasanya koleksi lukisan, bebatuan, dan karya anak-anak lainnya," ucapnya.
Selama ini, proses perawatannya bersifat penjagaan dari debu. Perawatannya juga tidak sampai memakai bahan kimia. Selain itu, sirkulasi udara perpustakaan juga harus dijaga.
"Untuk suhu standarnya 20-25 derajat di dalam ruangan perpustakaan itu sendiri," imbuhnya.
Saat ini, perpustakaan SMKN 4 Malang memiliki koleksi 14 ribu lebih judul buku dengan jumlah buku yang tercatat lebih dari 80 ribu. Kemudian ada juga belasan buku kuno, koleksi bebatuan, pinisi, dan lukisan karya siswa.
Usia koleksi buku-buku kuno yang juga harus terus dirawat rata-rata di bawah 50 tahun. Sampul buku-buku tersebut masih dari kulit. Jenis kertasnya bukan kertas putih seperti pada umumnya.
"Rata-rata buku-buku kuno itu koleksi sebelum kemerdekaan," timpalnya.
Baca Juga : Wakil Menag Beberkan Fleksibilitas Islam Saat Pandemi di Halalbihalal Virtual UIN Malang
Di masa pandemi ini, perpustakaan tentu tidak dapat dikunjungi siswa seperti biasanya. Meski demikian, pihak perpustakaan tetap melayani siswa dengan memberikan buku-buku dalam bentuk PDF. Jadi, asupan bacaan siswa selama masa pandemi tetap di-supply dari sekolah.
Sebelum sekolah ditutup, Rukhan menyampaikan bahwa siswa-siswa sempat meminjam buku untuk dibaca selama di rumah.
"Kita kebetulan di sini tidak ada denda tapi pendataan buku tetap kita jalankan," pungkas Rukhan.