MALANGTIMES - Sejenak lupakan pahit kelamnya efek dari virus covid-19. Dengan berbagai kisah sedih dan miris yang setiap hari masih terus disampaikan.
Baca Juga : Masih Bandel Ramai di Jalanan, Siap-Siap Dengar Ceramah Wali Kota Malang di Traffic Light
Sejenak, mari beralih dari cerita kesedihan itu. Dengan menengok sebersit kepuasan dan kegembiraan yang menyeruak dari Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Pemakaman Umum (UPT PPU) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang.
Kegembiraan itu tentang tumbuh suburnya puluhan pohon-pohon kopi yang ditanam di areal Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sukun Nasrani.
Puluhan pohon kopi itu kini siap dipetik dengan buah yang lebat dan memerah tua. Menunjukkan kopi siap untuk dipanen.
Kepala UPT PPU Takroni Akbar membenarkan jika banyak pohon kopi yang ditanam di areal TPU Sukun Nasrani kali ini tumbuh dengan subur dengan buah kopi yang lebat dan sudah memerah tua menunjukan buah sudah matang.

Tak pelak hal itu menjadi kepuasan dan kebahagiaan tersendiri bagi pria yang akrab disapa Roni ini. Perjuangannya selama ini dalam merawat tanaman kopi diareal makam bersama tim UPT PPU membuahkan hasil yang memuaskan. Pohon-pohon kopi yang ditanam nyaris semua pohon berbuah dan mulai berbunga.
"Kami memang baru saja panen kopi. Ada sekitar dua pohon yang memang semua buah kopinya sudah siap panen. Dari satu pohon saja, kami bisa mendapatkan kurang lebih lima kilo buah kopi," ujarnya dengan raut puas dan gembira.
Sementara itu, untuk pohon-pohon kopi yang lainnya, dijelaskannya saat ini memang juga turut berbuah. Namun sebagian besar masih belum matang atau belum siap panen. Sehingga, diprediksi, jika panen besar kopi bisa dilakukan sekitar satu bulan lagi.
"Kalau di sini pohonnya banyak dan berbuah semuanya. Bisa dipanen semuanya. ini bisa sampai 5 kuintal kopi," terangnya.
Roni melanjutkan, jika dalam proses penanaman pohon kopi memang penuh perjuangan panjang. Sejak beberapa tahun lalu, ia bersama tim UPT PPU telah bekerja keras untuk melakukan penanaman kopi. Mulai dari pemilihan bibit, pembelian bibit hingga perawatan bibit yang terus dilakukan secara maksimal.
Baca Juga : Kerusuhan 1998 Rawan Terulang di Masa Pandemi Covid-19, Ini Kata Istana
Meskipun awalnya ia tak banyak mengetahui tentang per-kopian, Roni pun belajar mencari ilmu hingga mendatangi perkebunan kopi maupun ahli kopi. Hal itu dilakukan untuk mencari potensi yang pas kopi yang ditanam di TPU Sukun Nasrani. Hingga akhirnya areal TPU Sukun Nasrani menemukan potensi kopi yang pas yakni jenis kopi robusta.
Kedepannya, pihaknya mengatakan akan lebih mengembangkan kopi di areal TPU Sukun Nasrani. Sebab di TPU tersebut masih terdapat satu blok lahan yang masih bisa dimanfaatkan untuk menanam cukup banyak pohon kopi.
"Kalau untuk jenisnya tetap jenis Robusta, karena melihat ketinggian di sini. Kami akan tetap berupaya melakukan pengembangan untuk semakin menambah hijau kawasan TPU," pungkasnya.