MALANGTIMES - Pandemi Covid-19 masih terus berlangsung di berbagai penjuru dunia.
Bahkan di Indonesia, pasien positif Covid-19 semakin bertambah.
Hingga kini, pasien positif Covid-19 di Tanah Air mencapai 6.248 orang dengan sebanyak 535 pasien meninggal dunia, dan 631 dinyatakan sembuh.
Terkait wabah Covid-19 ini, sebagian kalangan pengusaha merasa khawatir.
Pasalnya, mereka 'ngeri' jika membayangkan dampak dari Covid-19 ini bisa menimbulkan kerusuhan seperti pada 1998 silam.
Seorang ekonom menyebut jika kekhawatiran ini sangat beralasan.
Mengingat ruang gerak produksi terbatas dan banyak pemutusan hubungan kerja (PHK) di berbagai sektor hingga adanya ancaman-ancaman lain.
Lantas seperti apa tanggapan Istana mengenai kekhawatiran tersebut?
Disampaikan oleh Plt Deputi II KSP Panutan Sulendrakusuma, ia memastikan jika sistem keamanan akan tetap terjaga selama pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Dikatakan, jika akar permasalahan pelemahan ekonomi saat ini berbeda dengan tahun 1998 silam.
Baca Juga : Covid-19 Bukan Halangan, Disnaker-PMPTSP Kota Malang Tetap Infokan Lowongan Kerja
Pada saat 1998 diketahui terjadi KKN yang berujung pada struktur politik dan ekonomi yang tak inklusif.
Sebelumnya, beberapa pengusaha yang 'dihantam' dampak Covid-19 berharap agar pemerintah bisa menjaga keamanan dengan baik.
Diketahui, dampak Corona ini sangat mengerikan dan dirasakan masyarakat bisa memicu kerusuhan.
Kerusuhan seperti 1998 itu akan bisa terjadi dikatakan oleh CEO Royal Aro Indonesia, Final Prajnanta.
Final Prajnanta mengatakan, jika kondisi krisis seperti ini ada satu potensi yang banyak disorot yakni negara harus aman.
Ia mengaku khawatir kondisi Indonesia sedang goyah karena serangan Covid-19.
Hal itu dianggapnya bisa dimanfaatkan sekelompok orang untuk menciptakan kerusuhan bahkan seperti tragedi 1998.
Lantas, Final berharap jika aparat negara nantinya bisa mengawasi perkembangan kondisi di lapangan selama pandemi Covid-19 ini.