Di Kota Malang, ada beberapa hotel berbintang yang menyediakan fasilitas spa. Di tempat tersebut, tersedia praktik asusila. Seperti praktik spa dengan servis plus-plus.
Baca Juga : 10 Daerah Resmi Dapat Persetujuan Terapkan PSBB
MALANGTIMES - Kehidupan erotis di Kota Malang bisa dibilang tak jauh beda dengan kota-kota besar lainnya. Untuk mendapatkan kenikmatan nafsu, rasa-rasanya cukup mudah. Hampir di setiap sudut-sudut kota, terdapat destinasi pemuas syahwat yang bersembunyi di balik gelapnya malam. Lokasinya bermacam-macam, bisa di tempat remang-remang yang ada di jalanan hingga di balik megahnya hotel berbintang.
Belum lama ini, Tim Investigasi MALANGTIMES mencoba menelusuri praktik mesum di beberapa hotel berbintang di Kota Malang. Tim menemukan informasi awal jika ada servis plus-plus berkedok spa yang disediakan pengelola hotel. Meski hampir semua manajemen hotel membantah adanya servis plus-plus berbungkus layanan spa, namun faktanya tidak demikian.
Temuan Tim Investigasi MALANGTIMES di lapangan, bisa dikatakan pengelola hotel yang tak melakukan kontrol ketat, atau memang pura-pura tidak tahu sehingga praktik-praktik asusila itu dengan mudah bisa didapat di hotel-hotel berbintang.
Sebenarnya, praktik spa dengan servis plus-plus di Kota Malang bukan hal baru. Sebelumnya, di daerah berjuluk kawasan Kota Pendidikan itu juga pernah terdapat tempat spa khusus yang secara terang-terangan menyediakan servis plus-plus.
Baca Juga : Viral! Mobil Jenazah Terjebak Lumpur Usai Pemakaman Pasien Covid-19
Namanya Singhasari Spa, lokasinya berada di dekat Hotel Arya Gajayana, satu komplek dengan Mall Olympic Garden (MOG). Namun, saat ini, Singhasari Spa sudah ditutup oleh Pemerintah Kota Malang, karena dihujat banyak pihak.
Tim investigasi MALANGTIMES, berhasil melakukan penelusuran praktik spa yang menyediakan servis plus-plus yang ada di tiga hotel berbintang di Kota Malang. Proses investigasi oleh tim tergolong tidak mudah dan membutuhkan waktu yang cukup lama.
Besar harapan, dengan publikasi hasil investigasi tim ini, memberikan sedikit ‘pencerahan’ dan ketegasan bagi pihak pengelola hotel dan pemerintah bahwa Kota Malang harus ‘bersih’ dari praktik erotis yang dapat menodai Kota Malang yang memiliki slogan dan cita-cita menjadi “Kota Bermartabat”.(Bersambung/Tim Investigasi)
