Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Hormat Nazi, Aktivis Dandhy Laksono Sebut Itu Satir

Penulis : Dede Nana - Editor : Lazuardi Firdaus

03 - Oct - 2019, 18:35

Placeholder
Foto Dandhy W Laksono yang ramai di medsos karena melakukan hormat Nazi (Ist)

MALANGTIMES - Dunia maya kembali diramaikan oleh postingan lama aktivis hak asasi manusia (HAM) sekaligus jurnalis Dandhy W Laksono yang sempat viral juga terkait penangkapannya oleh kepolisian karena diduga menyebarkan ujaran kebencian.

Baca Juga : Dosen UM yang Sempat Positif Covid-19, Sudah Diperbolehkan Meninggalkan Rumah Sakit

Postingan Dandhy menjadi pembicaraan ramai dikarenakan memperlihatkan dirinya melalui foto sedang melakukan hormat Nazi. 

Seperti diketahui, hormat Nazi atau hormat Hitler (bahasa Jerman: Hitlergruß – artinya "Sambut Hitler") adalah sebuah isyarat yang dipakai sebagai sebuah penyambutan di Jerman Nazi. Hormat tersebut ditampilkan dengan mengangkat tangan kanan dari leher ke udara dengan tangan melencang. Biasanya, orang yang memberikan hormat tersebut akan berkata "Heil Hitler!" (Salam Hitler!), "Heil, mein Führer!" (Salam, pemimpinku!), atau "Sieg Heil!" (Salam kemenangan!).

Hormat tersebut diadopsi pada 1930an oleh Partai Nazi untuk tanda penghormatan kepada pemimpin partainya, Adolf Hitler, dan untuk menjayakan negara Jerman (dan kemudian upaya perang Jerman). 

Ramainya warganet atas postingan Dandhy dengan hormat Nazinya di tahun 2013 lalu dan mencuat lagi kini. Dikarenakan penggunaan hormat tersebut sekarang dianggap tindak kejahatan di Jerman, Slowakia, dan Austria. Di Kanada, Republik Ceko, Prancis, Belanda, Swedia, Swiss dan Rusia, hormat tersebut dianggap tindakan kebencian ilegal jika dipakai untuk memajukan ideologi Nazi.

Selain tentunya hormat Nazi pun dianggap sebagai sebuah pelecehan atas kemanusiaan sampai saat ini.

Dengan berbagai fragmen sejarah hormat Nazi inilah, yang membuat warganet dari berbagai kalangan menyayangkan atas apa yang dilakukan Dandhy yang merupakan seorang penggiat HAM.
@Mamiksadja menuliskan, "Sebagai altivis yg konon membela hak asasi manusia, mestinya tau sejarah kemanusiaan. Nazi salute is a bad taste joke ! Ini bisa ngurangi kredibilitasnya sbg aktivis kemanusiaan di mata dunia , ntah kalo di Indonesia," cuitnya, Kamis (03/10/2019).

Budiman Sudjatmiko melalui @budimandjatmiko juga menyatakan hal senada. Dimana aktivitas sekaligus eks anggota DPR RI ini mencuitkan, "Harusnya Dandhy peka. Jika dia ditangkap polisi Jerman & ketahuan dia aktivis Indonesia, akan gempar. Saya pernah malu saat jd pembicara di Berlin, pembicara Indonesia lain saking semangatnya (krn gak tahu) ngaku sbg Nasionalis Sosialis. Itu kan Nazi," tulisnya.

Budiman juga melanjutkan beberapa kasus serupa yang menimpa berbagai tokoh dunia saat melakukan hormat Nazi.

"Pernah juga 1 cafe di Bandung akhirnya tutup gara2 ada turis Eropa yg mengunggah foto cafe yg memasang memorabilia Nazi, Wehrmacht (tentara Jerman saat Perang Dunia II) & SS (pasukan jagal Nazi). Protes deras datang dr luar negeri. Tak luput, Pangeran Harry dr Inggris pun pernah diprotes keras saat dia pernah ketahuan berfoto dgn seragam SA (milisia-nya Nazi)," cuitnya.

Baca Juga : Gegara Ahok Diskon BBM untuk Ojol, Said Didu dan Arsul Soni Malah 'Perang' di Twitter

Banyak contoh lain, hormat Nazi di era saat ini masih menimbulkan kegeraman dan sanksi bagi yang melakukannya. Dari pemain sepakbola sampai artis tak lepas merasakan sanksi dan hujatan atas hormat Nazi itu.

Akhmad Sahal juga mencuitkan terkait itu kepada Dandhy. "@Dandhy_Laksono,  saya mau klarifikasi. Betulkah ini foto Anda? Kalo bukan anda, saya akan hapus twit ini. Tp kalo betul ini foto anda, ckckck.... Melakukan salute a la Nazi, hormat thd Hitler, gembong penjahat rasisme yg membantai jutaan Yahudi Jerman?" ujar @sahaL_AS.

Ramainya perbincangan itu yang membuat Dandhy pun berkomentar memberikan jawaban melalui akunnya. Dimana Dandhy secara terus terang menyampaikan, bahwa foto yang ramai diperbincangkan itu memang dirinya.

"Foto "hormat Nazi" adalah satir yang saya posting 6 tahun lalu saat ada berita terkait pemain bola. Saya pernah membuat foto satir lain berkaos palu arit di gedung Capitol Hill (AS), 2007. Tapi saya meminta maaf jika kini muncul kembali dan bisa menyakiti korban Nazi selama PD II," cuitnya.

Lepas dari klarifikasi Dandhy yang menyampaikan hormat Nazi yang dilakukannya hanyalah sebuah satir, warganet tetap memberondongnya dengan berbagai komentar.
@Arikarhik menulis,"Kalau di lihat dari tweet beliau itu kejadian tahun 2013 dan beliau mengerti bahwa itu dilarang dilakukan di sana, mungkin kesannya hanya bercanda, tapi miris juga bercandaannya itu mengenai nyawa sekelompok manusia, atau beliau senang bercanda dengan mengorbankan nyawa manusia?" ujarnya.

Sebagian lain mencoba memakluminya, seperti yang dikicaukan oleh @Sandy_motiVAct. "Penggiringan opini, anak mahasiswa kalo kesanapun akan selfie macam begini. Biasa saja, spt saya berpose mengikuti tokoh atau tempat yg iconic. Trus salahnya dimana?" cuitnya senada dengan @lionofpalmy, "Hah? Siapa yg pernah jadi korban nazi bung? Biasa ajalah, itu cuma gaya2an ala turiskan? Akui aja, kadang kita suka norak kok, hampir semua org begitu, tanpa pikir dalam2. manusiawi aja. Gak ada kaitan ideologi yg kita pikirkan ketika nelakukannya," tulisnya.

 


Topik

Peristiwa malang berita-malang Penyebaran-ujaran-kebencian Foto-hormat-kepada-Nazi Nazi



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Dede Nana

Editor

Lazuardi Firdaus