MALANGTIMES - Angka pengangguran di Kota Malang turun jadi 6,9 persen pada semester awal 2019. Hal itu disampaikan Plt Kepala Disnaker Kota Malang Supranoto. Menurut dia, angka pengangguran di Kota Pendidikan ini terus ditekan melalui berbagai upaya.
Baca Juga : Ahmad Riza Patria Resmi Dilantik Wakil Gubernur Jakarta, Kerja Mulai Besok
Supranoto menjelaskan, angka pengangguran Kota Malang pada periode sama 2018 lalu mencapai 7,2 persen. Sama seperti sebelumnya, jumlah pengangguran tahun ini masih didominasi pengangguran terbuka. Di dalammya paling banyak merupakan mahasiswa yang memang memilih menetap meski sudah menyelesaikan masa studinya.
"Jadi, masih ada banyak pengangguran terbuka, yang itu banyak disumbang mahasiswa. Baik yang masih aktif mengemban ilmu atau sudah habis masa studinya," terang Supranoto.
Ada beberapa metode yang digunakan untuk mengetahui jumlah pengangguran di kota yang juga dijuluki sebagai Kota Bunga ini. Sehingga data yang didapat dan dipublikasikan oleh beberapa lembaga yang melakukam survei cenderung berbeda.
"Seperti BPS misalnya. Dalam survei terakhir disebutkan angka pengangguran Kota Malang ada 29 ribu. Itu karena mereka menghitung secara keseluruhan angka produktif, termasuk mahasiswa. Tapi untuk data Disnaker sendiri, angka pengangguran tercatat tujuh ribuan. Soalnya, kami mengambil data warga Kota Malang asli, bukan menetap sementara," bebernya.
Sementara untuk mengurangi angka pengangguran, sudah ada beberapa skema yang dilakukan. Di antaranya memberi pelatihan kepada para calon tenaga kerja. Juga memastikan peningkatan kompetensi lulusan sekolah menegah kejuruan (DMK) di Kota Malang dengan cara melakukan kerja sama dengan sekolah dan lembaga terkait.
Baca Juga : Target Agustus, Mal Pelayanan Publik Kota Malang Dimungkinkan Molor
"Dipastikan agar siswa yang tidak bisa melanjutkan studinya dapat mencari kerja sesuai kompetensi setelah lulus," imbuhnya.
Supranoto juga menyebut bahwa kerja sama dengan berbagai perusahaan dilakukan untuk mengetahui posisi kosong yang dibutuhkan sebuah peruaahaan. Perusahaan akan mengirimkan surat resmi untuk beberapa posisi yang bisa diisi untuk kemudian disoaialisasikan kepada masyarakat.
"Selaim itu, kami rutin melakukan job fair. Dengan harapan akan semakin banyak ternaga kerja yang terserap," pungkas Supranoto.
