JATIMTIMES - Berbuka puasa di bulan Rajab menjadi momen yang dinanti setelah seharian menahan lapar dan dahaga. Selain menyiapkan hidangan, banyak umat Islam juga ingin memastikan doa berbuka yang dibaca sesuai tuntunan.
Puasa Rajab termasuk puasa sunnah yang kerap diamalkan. Tak jarang muncul pertanyaan, apakah doa berbuka puasa Rajab berbeda dengan Ramadan, atau justru sama dengan puasa sunah lainnya?
Baca Juga : Asal-usul Pohon Cemara sebagai Simbol Natal yang Jarang Diketahui
Jawabannya, doa berbuka puasa Rajab pada dasarnya sama dengan doa berbuka puasa Ramadan maupun puasa sunah lainnya.
Dalam sejumlah riwayat disebutkan, Rasulullah SAW dan para sahabat membaca doa-doa tertentu saat berbuka puasa, yang dinilai sahih atau hasan oleh para ulama.
Berikut beberapa doa berbuka puasa yang bisa diamalkan saat puasa Rajab, lengkap dengan tulisan Arab, latin, dan artinya.
1. Doa Buka Puasa Pertama
Arab:
ذَهَبَ الظَّمَأُ، وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ
Latin:
Dzahabaz zhama'u, wabtallatil 'urūq, wa tsabatal ajru in syā'a Allāh.
Artinya:
"Telah hilang rasa haus, urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan, insya Allah."
Doa ini berasal dari riwayat Abdullah bin Umar RA dan tercantum dalam Sunan Abu Dawud serta Sunan an-Nasa’i. Hadis ini dinilai hasan dan sering dijadikan rujukan utama, terutama saat berbuka dengan air.
2. Doa Buka Puasa Kedua
Arab: اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ
Latin:
Allāhumma laka ṣumtu, wa 'alā rizqika afṭartu.
Artinya:
"Ya Allah, hanya karena-Mu aku berpuasa, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka."
Doa ini diriwayatkan oleh Mu'adz bin Zuhrah secara mursal dan tercantum dalam Sunan Abu Dawud serta kitab Ibnu Sinni. Meski sanadnya mursal, doa ini memiliki penguat dari riwayat lain dan tetap dinilai layak diamalkan, terutama dalam konteks fadhailul a'mal.
3. Doa Buka Puasa Ketiga
Arab: اللَّهُمَّ لَكَ صُمْنَا، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْنَا، فَتَقَبَّلْ مِنَّا، إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Latin:
Allāhumma laka ṣumnā, wa 'alā rizqika afṭarnā, fataqabbal minnā, innaka anta as-samī'ul-'alīm.
Artinya:
"Ya Allah, karena-Mu kami berpuasa dan dengan rezeki-Mu kami berbuka. Terimalah dari kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
Doa ini diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA dalam kitab Ibnu Sinni. Meski sanadnya dhaif, bagian awal doa memiliki penguat dari riwayat sebelumnya.
4. Doa Buka Puasa Keempat
Arab: اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِرَحْمَتِكَ الَّتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ أَنْ تَغْفِرَ لِي
Latin:
Allāhumma innī as'aluka bi-raḥmatika allatī wasi'at kulla syai'in an taghfira lī.
Baca Juga : Ajak Empati Korban Bencana, Malam Tahun Baru di Jember Diisi Doa dan Solawat Bersama
Artinya:
"Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan rahmat-Mu yang meliputi segala sesuatu agar Engkau mengampuniku."
Doa ini diriwayatkan dari Abdullah bin Amr RA dan dinilai hasan. Isinya menekankan permohonan ampun di waktu mustajab saat berbuka puasa.
5. Doa Buka Puasa Kelima
Arab:
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَعَانَنِي فَصُمْتُ، وَرَزَقَنِي فَأَفْطَرْتُ
Latin:
Al-ḥamdu lillāhil-ladzī a'ānani faṣumtu, wa razaqanī fa afṭartu.
Artinya:
"Segala puji bagi Allah yang telah menolongku untuk berpuasa dan memberiku rezeki untuk berbuka."
Doa ini diriwayatkan dalam kitab Ibnu Sinni dengan sanad mursal dan dhaif. Meski demikian, maknanya dikuatkan oleh doa-doa berbuka lainnya, sehingga tetap boleh diamalkan sebagai ungkapan syukur.
Lantas kapan waktu berbuka yang disunnahkan? Doa berbuka boleh dibaca sebelum maupun sesudah berbuka. Namun, mayoritas ulama menganjurkan doa dibaca setelah benar-benar berbuka, yakni setelah makan atau minum.
Hal ini karena lafaz doa berbuka menggunakan kata kerja lampau seperti ṣumtu dan afṭartu, yang menunjukkan ibadah puasa telah selesai. Pendapat ini juga ditegaskan oleh Syekh Zainuddin Al-Malibari dalam Fath Al-Mu’in dan Syekh Ad-Dimyathi dalam I’anah at-Thalibin.
Dengan demikian, saat azan Magrib dianjurkan membaca basmalah dan doa makan terlebih dahulu. Setelah itu, barulah membaca doa-doa berbuka puasa sebagai bentuk syukur dan harapan pahala.
Untuk diketahui, Puasa di bulan Rajab memiliki kedudukan tersendiri. Bulan ini termasuk salah satu dari empat bulan haram yang dimuliakan dalam Islam.
Ibnu Abbas meriwayatkan kebiasaan Rasulullah SAW saat memasuki bulan Rajab:
"Nabi berpuasa (di bulan Rajab) sampai kami berkata, 'Tampaknya beliau akan berpuasa (di bulan Rajab) seluruhnya.' Lalu, beliau tidak berpuasa sampai kami berkata, 'Tampaknya beliau tidak akan berpuasa (di bulan Rajab) seluruhnya,"
Riwayat ini menunjukkan bahwa puasa Rajab tidak diwajibkan penuh sebulan, namun boleh dilakukan secara fleksibel sesuai kemampuan, seperti puasa Senin-Kamis, Ayyamul Bidh, atau puasa Dawud.
Selain itu, terdapat riwayat yang menyebutkan keutamaan puasa di awal bulan Rajab, di antaranya, "Puasa di awal bulan Rajab dapat menghapus dosa (kafarat) selama 3 tahun, di hari kedua menjadi kafarat selama 2 tahun, di hari ketiga menjadi kafarat selama 1 tahun, kemudian di setiap hari sesudah itu menjadi kafarat selama 1 bulan." (HR Abu Muhammad al-Khalali)
Demikian penjelasan lengkap mengenai doa buka puasa Rajab beserta waktu dan keutamaannya. Semoga bermanfaat dan menambah semangat beribadah.
