MALANGTIMES - Sebagian dari kita tentu sangat asing dengan olahan berbahan dasar anjing.
Bahkan, berfikir untuk mengkonsumsinya pasti tidak pernah. Tapi tahu nggak sih, di beberapa daerah di Indonesia, anjing menjadi salah satu hewan peliharaan yang ujung-ujungnya dinikmati selayaknya hewan ternak seperti kambing dan sapi. Bahkan anjing-anjing tersebut disembelih dengan cara yang bisa dikatakan sangat mengerikan dan kemudian diolah menjadi sate hingga makanan berbumbu pedas.
Baca Juga : Trending Twitter! Buku Karya Tere Liye Jadi Barang Bukti Aksi Vandalisme Anarko
Meski tergolong sangat tidak wajar bahkan dikecam oleh banyak kalangan, penjualan daging anjing di beberapa daerah dilakukan dengan cara sangat terbuka. Bahkan, ada beberapa pasar yang memajang daging anjing dengan cara digantung seperti daging sapi yang bisa banyak ditemui di pasar tradisional. Makanan berbahan dasar daging anjing itu bahkan dijual di rumah makan sederhana pinggir jalan hingga restoran kenamaan dan mahal.
Berikut lima daerah di Indonesia yang warganya banyak mengkonsumsi daging anjing. MalangTIMES pun merangkumnya dari berbagai sumber.
1. Manado
Video : Pasar Anjing Rica-Rica (Tomohon) - TRIPP! (MANADO 2)
Di posisi pertama ada Manado. Di sana, daging anjing dijual dengan sangat bebas di beberapa pasar, salah satunya Pasar Tomohon. Sebuah video perjalanan yang diunggah channel Fliex dengan judul Pasar Anjing Rica-Rica (Tomohon) - Tripp! (Manado 2) menunjukkan aktivitas jual beli daging anjing di pasar terkenal tersebut. Dalam video diperlihatkan bahwa daging anjing yang sebelumnya disembelih dipanggang hingga kulitnya menghitam dan bulunya hilang.
Daging anjing yang menghitam itu pun dipajang layaknya daging sapi di pasar tradisional. Pembeli pun sangat banyak yang datang dan memilih bagian-bagian dari daging anjing. Bahkan, ada juga potongan kaki anjing yang masih segar dan selesai dipotong-potong. Kondisi tersebut bagi sebagian dari kita tentu hal yang sangat mengerikan. Karena pemerintah juga sudah menegaskan jika anjing bukanlah hewan ternak yang bisa dikonsumsi.
Masih di pasar yang sama, ternyata bukan hanya daging anjing yang dijuak secara bebas. Ada banyak jenis daging ekstrem lain yang ternyata banyak dan laku diperjual belikan. Diantaranya adalah daging kelelawar, ular piton, tikus, hingga kucing sekalipun. Daging dari hewan tersebut pun dikatakan banyak digemari dan diolah menggunakan banyak rempah dan pedas.
Bagaimana? Kalian bisa membayangkan bagaimana rasanya? Yang penasaran, berikut video yang menunjukkan aktivitas jual beli daging anjing di Pasar Tomohon.
2. Karo, Sumatera Utara
Video : makanan khas karo panggang anjing HARAM!!!!!!!!!
Berikutnya adalah daerah Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Sebuah video yang diunggah channel youtube Jefriandi Tariagan pada 21 April 2017 menunjukkan aktivitas warung di daerah Karo yang menjual daging panggang anjing. Dikatakan, daging anjing banyak dikonsumsi warga setempat salah satunya dengan alasan kesehatan. Diantaranya untuk menyembuhkan demam tinggi seperti demam berdarah karena digigit nyamuk malaria.
Karena dipercaya mampu menyembuhkan demam tinggi, masyarakat di Kabupaten Karo dan Sumatera pada umumnya dikatakan sering mengkonsumsi daging anjing tersebut. Bahkan masyarakat muslim sekalipun, saat mengidap demam tinggi akan mengkonsumsi olahan yang bahkan diharamkan dalam Islam itu. Namun dalam video juga diterangkan jika mengkonsumsi olahan anjing tidak dianjurkan jika terlalu sering.
3. Bali
Video : Hentikan Pembunuhan Anjing di Bali
Berikutnya adalah Bali. Anjing di daerah pulau dewata itu dikatakan banyak diperjual belikan dalam bentuk sate dan olahan menggiurkan lainnya dan banyak ditawarkan kepada turis asing. Mirisnya, ternyata wisatawan yang datang dan mengkonsumsi olahan tersebut tidak mengetahui jika daging yang mereka santap itu adalah daging anjing. Kondisi itu mendapat perhatian dari berbagai kalangan. Tanpa kecuali turis mancanegara yang berpendapat jika mereka akan enggan datang ke Bali jika mengetahui bahwa daging yang beredar dan ditawarkan adalah daging anjing.
Sebelum diolah, anjing tersebut dikatakan terlebih dulu dibunuh dengan cara yang sangat tidak manusiawi dan sangat kejam. Karena anjing tersebut kebanyakan diracun dengan sianida, dipukul, hingga digantung.
4. Jakarta
Video : Penelusuran Pedagang Daging Anjing di Jakarta - NET16
Di posisi ke empat adalah Jakarta. Di daerah ibu kota ini, dikatakan ada banyak warung makan pinggir jalan yang menjual daging anjing sebagai olahannya. Setidaknya dalam sebuah kawasan ada empat tempat jagal yang khusus untuk memotong anjing dan babi. Dalam dua hari, ada sekitar 15 ekor anjing yang dipotong untuk satu pengepul. Artinya kurang lebih ada 50 anjing yang dipotong dalam satu minggu oleh satu pengepul untuk berbagai kebutuhan. Kondisi itu semakin diperparah dengan tanpa adanya sertifikat sehat.
5. Solo
Video : warung nasi jual daging anjing
Terakhir adalah Solo, yang diprediksi terdapat sekitar 100 warung yang menjual daging anjing. Satu warung dalam satu hari setidaknya membutuhkan empat ekor anjing, maka jika dikalikan 100 setidaknya ada 400 anjing yang dipotong dalam satu hari hanya di daerah Solo saja. Jika dikalikan dalam satu tahun, maka jumlah anjing yang dipotong dan dikonsumsi mencapai 134.400 ekor.
Kondisi itu sangat disesali oleh berbagai pihak, terutama para pecinta anjing. Karena sudah dijelaskan jika anjing bukanlah hewan ternak layaknya sapi dan kambing. Pemerintah pun sudah melarang keras adanya konsumsi daging anjing tersebut. Namun sayangnya, ada saja masyarakat yang memilih untuk mengkonsumsi dan menjual daging anjing dengan berbagai alasan.
Baca Juga : Kasus Covid-19 Terus Bertambah, Bupati Malang Klaim Penyebabnya Tertular dari Luar
Sementara itu, dilansir dari Tirto.id, dikatakan jika setidaknya ada 12.960 ekor anjing yang disantap untuk kebutuhan konsumsi setiap bulannya di Pulau Jawa. Hal itu dikarenakan bisnis daging anjing sangat menguntungkan. Untuk di Solo saja, omzet bisnis ini bisa mencapai Rp 11 miliar per bulan.
Sebagian besar daging yang diolah di Solo itu pengepulnya berasal dari Jawa Barat seperti Tasikmalaya, Cirebon, Pangandaran, Bandung Kabupaten dan Sukabumi. Seekor anjing indukan dijual oleh petani ke pengepul dengan harga Rp15 ribu per kilogram. Sedangkan untuk anakan dijual Rp 75 ribu per ekor.
Selanjutnya dari pengepul dijual ke warung dengan harga Rp 20 ribu per kilogram. Pengepul mengambil untung Rp 5 ribu per kilogram. Dengan asumsi seekor anjing seberat 10 kilogram, maka pengepul akan mendapatkan untung Rp 50 ribu.