Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Harga Pakan Ikan Melambung, Banyak Pembudidaya Tiarap

Penulis : Dede Nana - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

20 - Apr - 2018, 09:19

Harga pakan ikan melambung, pembudidaya tiarap sehingga produksi menurun di wilayah Kabupaten Malang. (www.pertanian.com)
Harga pakan ikan melambung, pembudidaya tiarap sehingga produksi menurun di wilayah Kabupaten Malang. (www.pertanian.com)

MALANGTIMES - Turunnya produksi ikan,  baik hasil tangkapan laut maupun perairan tawar yang dibudidayakan warga di Kabupaten Malang, dipicu adanya kenaikan harga pakan. 

Baca Juga : Target Agustus, Mal Pelayanan Publik Kota Malang Dimungkinkan Molor

Kenaikan harga pakan ikan yang dirasa tinggi itu  mengakibatkan para pembudidaya ikan,  baik di kolam maupun keramba di waduk,  sementara waktu beristirahat. Mereka tidak melakukan aktivitas budi daya ikan seperti biasanya. 

Menurut Endang Retnowati, kepala Dinas Perikanan Kabupaten Malang, kenaikan pakan ikan bisa mencapai harga Rp 250 ribu per sak yang berisi 30 kilogram. "Tingginya harga pakan ikan tersebut yang membuat para pembudidaya ikan tiarap dulu, " kata dia kepada MalangTIMES, Jumat (20/04). 

Kondisi harga pakan ikan yang dianggap tinggi tersebut membuat Dinas Perikanan Kabupaten Malang mencari solusi terbaik bagi para pembudidaya ikan. Harapannya, pakan ikan yang biasanya mereka beli bisa diproduksi sendiri. 

"Opsi kita dengan kondisi tersebut adalah dengan mendorong percepatan mesin pakan ikan buatan kepada mereka. Sehingga mereka tidak tergantung dengan pakan ikan jadi dari pabrikasi, " ujar Endang yang menyatakan bantuan tersebut merupakan program Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim). 

Selain faktor pakan ikan yang tinggi,  turunnya produksi ikan tawar di Kabupaten Malang tidak terlepas dari adanya alih fungsi lahan. Asalnya kolam-kolam ikan yang dibudidayakan menjadi lahan permukiman. Hal ini yang membuat jumlah ikan tawar semakin turun produksinya. Walaupun,  kata Endang, tidak semua jenis ikan tawar terdampak dengan adanya dua pemicu yang menyebabkan lesunya produksi ikan. 

Baca Juga : Bansos untuk Warga Terdampak Covid-19 Mulai Disalurkan, Pemkot Malang Buat Skema Baru

"Ikan nila dan lele yang tangguh menghadapi dua pemicu lesunya jumlah ikan di Kabupaten Malang. Dua jenis ikan ini,  selain pakannya relatif mudah,  lahannya juga bisa di mana pun, " ujar Endang.

Dua faktor pemicu lesunya produksi ikan tersebut juga diperparah dengan lemahnya jaringan pemasaran para pembudidaya ikan di Kabupaten Malang. Hal ini secara langsung membuat pembudidaya lama-kelamaan angkat tangan untuk meneruskan profesinya. 

Faktor ini pula yang dalam waktu dekat akan dicarikan solusinya oleh Dinas Perikanan Kabupaten Malang melalui bantuan penyuluhan terhadap para pembudidaya ikan. Endang menyatakan akan ada penyuluh bantu dari Kementerian Perikanan dan Kelautan ke Kabupaten Malang. "Dengan adanya penyuluh tersebut, diharapkan masalah jaringan informasi pemasaran bisa teratasi, " pungkasnya. (*)


Topik

Pemerintahan Harga-Pakan-Ikan-Melambung Kabupaten-Malang Dinas-Perikanan-Kabupaten-Malang


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Dede Nana

Editor

Sri Kurnia Mahiruni