MALANGTIMES - Ternyata, masyarakat masih percaya dan memilih beras yang terlihat putih bersih dan mengkilap dibanding dengan warna asli beras hasil selep.
Baca Juga : Apartemen The Kalindra Sediakan Fasilitas Antar Jemput Konsumen Bebas Covid-19
Hal ini terlihat dalam operasi pasar beras yang dilakukan di Pasar Besar Kepanjen, Selasa (9/12) yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Malang bersama Bulog Sub Divre Malang.
Beberapa ibu yang tertarik dengan harga beras dalam operasi pasar yang dijual Rp 8.100 perkilogram ini mulai mengerubungi mobil pick up berisi berkantong-kantong beras sebanyak 1 ton ini.
Mereka asyik melihat beras yang dibungkus dengan plastik warna transparan. "Ini warnanya kok tidak putih bersih yaa..kaya beras lama," kata Murtaidah (51) warga Kepanjen.
Ibu tiga anak ini terus melihat beberapa bungkus beras tersebut. Wajahnya terlihat kecewa. Karena yang dia harapkan dapat membeli beras dengan harga di bawah pasar yang warnanya putih, bersih dan mengkilap.
"Ini terlihat kusam gitu, mas. Jadi saya batal membelinya," ujar Murtaidah kepada MalangTIMES.
Pernyataan tersebut, juga terlontar dari beberapa perempuan yang melihat-lihat beras Bulog yang dijual dalam operasi pasar tersebut.
Karsinah warga Gondanglegi yang kebetulan sedang berbelanja di Pasar Kepanjen juga menyatakan hal sama. Dirinya terbiasa membeli beras yang terlihat putih bersih dan mengkilap. "Kelihatan bagus. Kalau yang ini tidak seperti yang biasa saya beli. Walau harganya lebih murah," terangnya.
Baca Juga : Panduan Berobat ke Melaka Malaysia, Destinasi Berobat Luar Negeri Favorit Orang Indonesia
Pemilihan beras yang diharapkan para perempuan ini, tentunya cukup mengagetkan. Pasalnya, beras yang sehat untuk dikonsumsi tidak memiliki ciri-ciri yang diuber dan diharapkan oleh mereka.
"Beras warna putih memang terlihat menarik. Tapi, kita harus mewaspadai apakah beras tersebut dicampuri bahan pemutih atau tidak. Beras yang sehat warnanya tidak putih mengkilap, tapi ada kaya warna kuning-kuningnya," terang Mohamad Ramli Staf Perdagangan Disperindag Kabupaten Malang yang memberikan penjelasan-penjelasan tersebut kepada para perempuan dalam operasi pasar.
Hal ini pun ditegaskan oleh staf Bulog Sub Divre Malang kepada para pembeli. "Beras yang kita jual dari petani tanpa polesan apalagi memakai zat kimia. Jadi warnanya asli hasil selep," ujar salah satu staf Bulog yang mengawal operasi pasar sambil menjelaskan bahwa bahan pemutih yang biasanya digunakan oleh pengusaha beras nakal adalah kaporit, tawas, bahkan deterjen dan pemutih pakaian.
Walau masih ada paradigma dan kebiasaan masyarakat tentang beras yang salah, operasi pasar beras yang dilakukan oleh Disperindag Kabupaten Malang dan Bulog Sub Divre Malang, terbilang sukses.
Antusias masyarakat cukup tinggi dalam membeli beras berharga Rp 8.100 perkilogram untuk jenis IR 64 Medium ini.
"Cukup banyak yang terbeli mas. Tadi pagi sampai siang sudah hampir 2 kuintal yang terjual. Ini bisa berlangsung terus nanti," pungkas Ramli.