MALANGTIMES - M. Ridwan (11) memang malang nasibnya. Keinginannya untuk bertemu dengan ibunya di Surabaya hingga nekad naik sepeda pancal jenis BMX ternyata dipicu oleh kerinduan yang mendalam kepada sang ibu. Ibunya sudah 6 bulan berangkat ke Surabaya tanpa kabar sedikitpun kepada keluarganya.
Kades Klatakan Kecamatan Tanggul Jember Romelan Hadi Wijaya, menjelaskan bahwa ibu dari M. Ridwan sudah sejak enam bulan lalu meninggalkan M. Ridwan tanpa ada kabar sedikitpun. Dan sampai kini tidak diketahui alamatnya di Surabaya.
Baca Juga : Viral Video Warga Beri Semangat kepada Pasien Positif Covid-19
Sedangkan bapak dari M. Ridwan, yakni Surip Dedek, sudah lama juga pulang ke rumah orangnya di Gambirono, Jember, tepatnya sejak istrinya pergi enam bulan lalu.
"Memang kedua orang tua M. Ridwan sudah lama pisah ranjang pak. Tapi memang belum resmi bercerai. Sekarang ini bapaknya M. Ridwan ada di rumahnya sendiri di Gambirono, sedangkan M. Ridwan hanya tinggal dengan neneknya di Klatakan," kata Kades Klatakan Romelan Hadi Wijaya kepada Jatimtimes, pagi ini, Selasa (1/5) melalui sambungan ponselnya.
Sementara ibu dari M. Ridwan hanya pamitnya saja pergi ke Surabaya, sedang kebenarannya sampai sekarang belum bisa dipastikan, karena sejak pergi enam bulan lalu, sampai sekarng, ibu M. Ridwan belum pernah memberikan kabar sedikitpun kepada keluarganya di Klatakan.
Mungkin karena rindu dengan ibunya sehingga M. Ridwan, pada pagi kemarin, Senin (30/4), nekad pergi ke Surabaya dengan menggunakan sepeda pancal dan ditemukan warga terjatuh dari sepedanya di desa Grobogan Kecamatan Kedungjajang Lumajang.
Dijelaska Kades Klatakan, pagi kemarin, M. Ridwan memang tidak masuk sekolah dan langsung mengayuh sepedanya sampai di desa Grobogan Kedungjajang Lumajang, sebelum kemudian ditampung oleh Polsek Kedungjajang, untuk dipulangkan.
Baca Juga : Mokong Keluyuran Malam Hari, Warga Jalani Rapid Test Covid-19 di Tempat
Kades Klatakan itu juga mengatakan, selama dalam perjalanan pulang dari Polsek Kedungjajang sampai desa Klatakan, M. Ridwan tampak seperti menahan beban berat, bahkan diajak bicarapun tak banyak menjawab.
"Selama ini di jalan sampai ke Klatakan anaknya diam terus mas. Dan tadi malam saya sudah sampaikan kepada keluarganya, agar M. Ridwan dijaga betul supaya tidak pergi lagi," kata Romelan Hadi Wijaya.
