MALANGTIMES - Sudah tujuh hari berlalu meninggalkan tahun 2020, kejadian bencana di Kota Batu saat musim penghujan ini tak kunjung usai. Tercatat hampir setiap hari ada kejadian bencana di Kota Batu.
Bencana terjadi selama tujuh hari terakhir, seperti banjir lumpur, banjir luapan, tanah longsor, hingga pelengsengan ambrol. Itulah laporan yang diterima Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu pada Kamis (7/1/2021) terjadi pelengsengan ambrol.
Baca Juga : Masih Harus Waspada, Kota Batu Bakal Dilanda Hujan Deras Tiga Hari ke Depan
Pelengsengan ambrol itu terjadi di Dusun Jurangkuali, Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji. Kepala BPBD Kota Batu Agung Sedayu mengatakan, kondisi tanah yang labil menyebabkan pelengsengan non-teknis ambrol.
Pelengsengan itu dengan dimensi panjang 6 meter tinggi 6 meter, dan lebar 3 meter. “Karena hujan dengan intensitas tinggi dan kondisi tanah labil sehingga pelengsengan ambrol,” katanya.
Selain pelengsengan non-teknis rusak, pipa saluran pembuangan mengalami kerusakan.
Kemudian pada Rabu (6/1/2021) terjadi tanah longsor di Jalan Dewi Sartika Gang 3B, Kelurahan Temas, Kecamatan Batu. “Penyebabnya aliran air sungai menggerus tanah di bawah tebing sehingga tanah beserta rumpun bambu atau barongan di atasnya tidak kuat menahan beban,” ungkap Agung.
Akibatnya, tanah penahan tebing mengalami longsor dan material longsor jatuh menutup aliran sungai. Dengan dimensi panjang 8 meter dan kedalaman 15 meter.
Baca Juga : Hujan Deras Sebabkan Jembatan di Kasembon Ambrol, Ribuan Warga Terisolasi
“Menyebabkan rumpun bambu beserta tanah penahan tebing longsor ke aliran sungai dan menutup aliran sungai selebar 5 meter. Sehingga perlu pembuatan pelengsengan penahan tanah tebing,” tutupnya.
