MALANGTIMES - Menjadi salah satu profesi yang paling berisiko tertular penyakit, Tenaga Kesehatan (Nakes) bakal diprioritaskan untuk mendapatkan vaksin Covid-19. Meski proses pendistribusian masih urung diketahui kapan akan mulai dilaksanakan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang telah menyelesaikan pendataan awal bagi Nakes di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Malang.
Setidaknya, di tahap pendataan awal ini tercatat sebanyak 1.034 Nakes yang dipastikan mendapat vaksin dari pemerintah pusat.
Baca Juga : Hari Jadi ke 1.260, Pemkab Malang dan JatimTIMES Siapkan Ribuan Voucher Gratis
Plt Kepala Dinkes Kota Malang Sri Winarni mengatakan, jumlah tersebut merupakan para Nakes yang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan di seluruh Puskesmas di Kota Malang. "Untuk data awal, Nakes dari RSUD ada 202 dan dari puskesmas-puskesmas itu sejumlah 832," ujarnya.
Jumlah tersebut, dijelaskannya masih belum final. Sebab, di Kota Malang masih banyak layanan kesehatan yang pendataannya belum tersalurkan.
Sementara, berkaitan dengan sistem pendistribusian vaksin Covid-19 dijelaskannya masih menunggu Juknis (petunjuk teknis) dari pemerintah pusat. "Ini masih akan dilakukan penyesuaian jika sudah ada Juknis dari Kemenkes (Kementerian Kesehatan) tentang pelaksanaan vaksinasi Covid-19 terkait prioritas dan kriteria Nakes," jelasnya.
Lebih lanjut, perempuan yang juga menjabat sebagai Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Kota Malang ini menyampaikan penerima vaksin Covid-19 untuk kelompok prioritas lainnya juga masih akan dilakukan pendataan secara bertahap.
Baca Juga : Pemerintah Klaim "Buka Ruang Lebar" Usulan Susun PP UU Cipta Kerja Lewat Situs Ini
Prioritas itu di antaranya akan diberikan kepada TNI, Polri, Petugas Perhubungan, hingga petugas penyelenggara publik lainnya. "Berdasar informasi itu prioritas pertama Nakes, ke dua kepada aparat. Tapi, juknisnya belum keluar jadi kita masih menunggu. Yang saat ini disiapkan daerah khususnya di Kota Malang adalah data-data, apabila nanti pelaksanaan vaksinasi dilaksanakan kita sudah siap," tandasnya.
Sebagai informasi, jika telah mendapat persetujuan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Pemerintah Pusat bakal memulai vaksinasi massal di akhir tahun 2020 mendatang.