MALANGTIMES - Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) menggelar wisuda sarjana dan pascasarjana semester ganjil 2019/2020 dan semester genap 2019/2020, Sabtu (31/10/2020).
Namun, gelaran wisuda kali ini berbeda dengan tahun sebelum-sebelumnya. Wisuda berjalan secara daring sehingga seluruh mahasiswa mengikuti prosesi wisuda melalui aplikasi Zoom.
Baca Juga : Pertama Kali, Unikama Gelar Wisuda Online Diikuti 1.397 Wisudawan (hs/yah)
Ya seperti diketahui, masa pandemi covid-19 yang masih menyelimuti hingga kini berdampak pada gelaran wisuda Unikama. Ribuan bangku yang biasanya penuh mahasiswa maupun para orang tua pendamping kini kosong. Namun, deretan bangku itu masih tersusun rapi.
Meskipun daring, 1397 perserta wisuda -595 dari mahasiswa semester ganjil dan 802 dari semester genap- tetap mengikuti wisuda dengan penuh rasa khitmad dan juga tetap saja pakaian toga wisuda. Hal itu tak menghilangkan suasana seperti halnya wisuda masa normal berlangsung.
Rektor Unikama Dr Pieter Sahertian menjelaskan, wisuda secara daring tahun 2020 merupakan perisitiwa monumental. Sebab, Unikama baru pertama mengadakan wisuda secara daring.
Walau begitu, para wisudawan diharapkan tetap semangat dan optimistis dalam menghadapi masa yang saat ini sulit dan berdampak terhadap berbagai hal.
Menurur rektor, para wisudawan telah melewati proses pembelajaran dalam suka dan duka. Dari hasil upaya itu, melewati proses yang penuh daya upaya, Unikama memberikan pengakuan akademik selembar ijazah yang nantinya akan begitu banyak makna dan manfaatnya.
"Manfaatkanlah ijazah yang diperoleh tersebut untuk mulai berkarir sesuai dengan pendidikan dan keahlian masing-masing, membangun masyarakat dan bangsa Indonesia serta dunia pada umumnya. Kalian semua merupakan bagian 75 persen dari penduduk yang masuk angkatan kerja pada 2030 ketika Indonesia memasuki bonus demografi," ungkapnya dalam sambutan.
Berkaca pada negara-negara maju, rektor menegaskan para wisudawan nantinya harus terus meningkatkan kemampuannya serta mempertajam berbagai macam literasi. Sebab, modal itu tentunya akan memberikan kebermanfaatan dalam hidup ke arah yang lebih baik.
"Saya titipkan nama baik almamater lewat para alumni dengan tetap meningkatkan etos kerja dan integritas dengan tetap memegang teguh nilai-nilai norma yang berlaku. Belajar dari kemarin, hidup untuk hari ini, berharap untuk besok. Yang penting jangan sampai berhenti bertanya," tandasnya.
Ketua LLDIKTI Wilayah VII
Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VII Suprapto dalam sambutannya memuji Unikama sebagai salah satu perguruan tinggi swasta dengan kinerja terbaik dari tahun ke tahun.
Baca Juga : Proses Panjang Mendirikan FKIK UIN Malang Demi Lahirkan Generasi Ibnu Sina
Suprapto memgatakan, banyak hal yang sudah diusahakan oleh yayasan maupun pimpinan. Sehingga nilai-nilai yang penting dalam pembelajaran, sarana prasarana, suasana di kampus dinyatakan oleh kementerian berkinerja baik. Mengapa demikian? Pada 2020 Unikama mempunyai rangking yang baik. Dari seluruh perguruan tinggi (PT) di Indonesia, yakni 3.639, Unikama rangking 89.
"Dapat ranking 100 besar. kalau sudah ranking 89, sudah rangking yang bagus. Dan ini sudah bisa mengalahkan beberapa PTN," jelasnya.
Apalagi rangking di Jawa timur. Unikama menempati ranking bagus. Dari sekitar 330 PT, Unikama menempati rangking ke 24. Sementara itu Malang, dari sekitar 56 sampai 60 kampus, Unikama menempati ranking yang juga cukup bagus.
Sementara itu, terdapat enam wisudawan yang memiliki indeks prestasi komulatif (IPK) tertinggi dari masing-masing prodi. Mereka yakni Eva Faradisa dari Fakultas Ilmu Pendidikan Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dengan IPK 3.95.
Kemudian Meldiana Ayu Restanti dari Fakultas Bahasa dan Sastra Prodi pendidikan bahasa Inggris dengan IPK, 3.92, Pandi Wijaya dari Fakultas Hukum aprodi Ilmu Hukum dengan IPK 3.89, Rindang Adi Winahyu dari Fakultas Sains dan Teknologi Prodi Pendidikan Fisika dengan IPK 3.84, Kardo dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis dari Prodi Manajemen dengan IPK 3,82, Vandio Eka Truanam dari Fakultas Peternakan Prodi Peternakan dengan IPK 3.77.
Dan untuk wisudawan dari Pascasarjana, ada Titin Prasetyowati dari Prodi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang tertinggi IPKnya, yakni 3.82.