Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Selebriti

Arie Untung Kecam Presiden Macron, Berhenti Pakai Tas-Tas Branded Prancis

Penulis : Desi Kris - Editor : Nurlayla Ratri

28 - Oct - 2020, 11:05

Arie Untung (Foto: IG ariekuntung)
Arie Untung (Foto: IG ariekuntung)

MALANGTIMES - Salah satu artis Indonesia, rupanya juga dibuat geram dengan ulah Presiden Prancis Emmanuel Macron. Melalui akun Instagramnya, Arie untung menyampaikan kecaman kepada Macron.  

Arie tampak mengunggah sebuah foto yang menunjukkan beberapa tas merek Paris. Mengejutkannya, Arie meletakkan tas-tas mahal itu di lantai.  

Baca Juga : Viral Istilah 'Harta, Tahta, Renatta' hingga Foto Chef Cantik Ini Hiasi Bak Truk

 

Padahal semula tas itu disimpan dengan baik di lemari milik sang istri, Fenita Arie. Lebih lanjut, Arie mengatakan jika tas-tas itu sangat tidak layak mendapat tempat yang bagus.  

"NGGA LAYAK. Yg sabar ya teman2 Ngga habis2 cobaan ini Nambah Yg satu ini. Karena negaranya menghina nabiku di bulan kelahirannya barang2 RECEHAN brand2 prancis ini Ngga layak ada di lemari yg pemiliknya sangat mencintai nabinya Brand2 ini Kastanya langsung jadi "paling rendah"," ujar Arie.

"Smentara pernyataannya gitu Barang2 ini Ga akan kami pakai Berapapun harganya Ga sebanding sama nabiku sama sekali So insulting. Sambil ngingetin ini adab kebijakan negaranya ya guys. bukan orangnya, ini murni pemimpinnya aja, ga semua org prancis juga setuju sama presidennya, tapi biar dia tau impact ekonomi yg dihasilkan atas penghinaan ini Di muslim market brnd prancis skrg valuenya langsung "murah" kyk ga ada hal lain yg lebih penting aja yg lebih manfaat utk dibahas," sambungnya lagi.

Ia juga menjelaskan jika sebenarnya Prancis merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan muslim terbesar di Eropa.

"Menurut data, prancis adalah negara dng pertumbuhan muslim terbesar di eropa bahkan masjid terbesar di eropa ada disana, jd warganya jg byk yg marah kok. Kita diajarkan dilarang menghina kepercayaan lain, dng alasan apapun dalam islam ngga boleh (QS. al-An'am: 108). "Emg sih klo nabi yg disinggung semua pasti mau langsung "turun" Tapi Sabar ya teman2 kita sedang masuk fase mulkan jabbariyan Temen2 muslim jgn response balik hina kepercayaan apapun, kita jd pribadi2 yg sabar Hidup berdampingan damai dng yg berbeda kepercayaan adalah kelembutan yg diajarkan Rasulullah saw," jelasnya lagi.

Lebih lanjut, Arie mengajak untuk semua agar memakai produk dalam negeri saja. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan ekonomi negara sendiri.  

"Sekalian utk naikin ekonomi kita. Mending pake produk dalam negri aja yuk ukm2 banyak yg bagus2 Yg Harganya memang lebih murah, tapi value nya kita sekalian bisa saling membantu pengusaha lokal. pour mon ami français, SABR S'il vous plait. allahumma sholli ala muhammad Ya Rabb aku ga punya kemampuan apa2 atas penghinaan ini Cuma ini yg kami mampu semoga Kau menyaksikan dmn posisi kami berada," jelasnya lagi.

Baca Juga : Nikita Mirzani Sindir Puan Maharani Terkait Insiden Matikan Mic di Rapat Paripurna

 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

NGGA LAYAK . Yg sabar ya teman2 Ngga habis2 cobaan ini Nambah Yg satu ini . Karena negaranya menghina nabiku di bulan kelahirannya barang2 RECEHAN brand2 prancis ini Ngga layak ada di lemari yg pemiliknya sangat mencintai nabinya Brand2 ini Kastanya langsung jadi “paling rendah” . Smentara pernyataannya gitu Barang2 ini Ga akan kami pakai Berapapun harganya Ga sebanding sama nabiku sama sekali So insulting . Sambil ngingetin ini adab kebijakan negaranya ya guys. bukan orangnya, ini murni pemimpinnya aja, ga semua org prancis juga setuju sama presidennya, Emang Bukan salah tas2 ini tapi biar dia tau impact ekonomi yg dihasilkan atas penghinaan ini Di muslim market brnd prancis skrg valuenya langsung “murah” kyk ga ada hal lain yg lebih penting aja yg lebih manfaat utk dibahas . Menurut data, prancis adalah negara dng pertumbuhan muslim terbesar di eropa bahkan masjid terbesar di eropa ada disana, jd warganya jg byk yg marah kok . Kita diajarkan dilarang menghina kepercayaan lain, dng alasan apapun dalam islam ngga boleh (QS. al-An’am: 108). “Emg sih klo nabi yg disinggung semua pasti mau langsung “turun” Tapi Sabar ya teman2 kita sedang masuk fase mulkan jabbariyan Temen2 muslim jgn response balik hina kepercayaan apapun, kita jd pribadi2 yg sabar Hidup berdampingan damai dng yg berbeda kepercayaan adalah kelembutan yg diajarkan Rasulullah saw . Sekalian utk naikin ekonomi kita Mending pake produk dalam negri aja yuk ukm2 banyak yg bagus2 Yg Harganya memang lebih murah, tapi value nya kita sekalian bisa saling membantu pengusaha lokal . pour mon ami français, SABR S’il vous plait . allahumma sholli ala muhammad Jgn sampe kami yg ga layak dpt syafaatmu Ya Rabb aku ga punya kemampuan apa2 atas penghinaan ini Cuma ini yg kami mampu semoga Kau menyaksikan dmn posisi kami berada

Sebuah kiriman dibagikan oleh Arie Untung (@ariekuntung) pada

 

Diketahui, Macron banjir kritikan dari beberapa pihak setelah mengungkapkan narasi yang dianggap menghina Islam. Narasi tersebut ia sampaikan untuk merespon peristiwa pembunuhan seorang guru sejarah bernama Samuel Paty.  

"Kebebasan, kami merayakannya; kesetaraan, kami menjaminnya; persaudaraan, kami menerapkannya dalam kehidupan. Tidak ada yang bisa membuat kami mundur, kapanpun," cuit Macron di Twitter beberapa waktu lalu.

Diketahui, pelaku pemenggalan Samuel Paty merupakan remaja 18 tahun. Ia tak terima karena sang guru menggunakan karikatur Nabi Muhammad SAW sebagai bahan diskusi.  

Terkait kejadian ini, Macorn menyuruh aparatnya untuk mengawasi organisasi masyarakat Muslim dan menutup sejumlah masjid. 


Topik

Selebriti


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Desi Kris

Editor

Nurlayla Ratri