MALANGTIMES - Adanya fakta 70 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) Malang, yang lulus ujian dengan cara katrol nilai mengundang pertanyaan beberapa dosen di kampus setempat.
Dari penelusuran tim investigasi MALANGTIMES, beberapa oknum dosen mengaku kecewa dengan cara katrol nilah 70 mahasiswa itu. Mengapa? Sebab 70 mahasiswa FKUB tersebut memang sengaja dipaksakan lulus oleh pihak fakultas dengan alasan yang dinilai tidak rasional.
Baca Juga : Quraish Shihab Tegaskan Wabah Covid-19 Bukan Azab Allah
"Mereka tidak layak lulus. Tapi dipaksakan lulus. Ada katrol nilai, dan perubahan nilai tidak ada berita acaranya. Ini cukup memalukan bagi kita dan kampus UB," jelas salah satu dosen FKUB kepada tim investigasi MALANGTIMES, saat ditemui di rumahnya beberapa pekan lalu.
Dosen yang dikenal tegas ini membeberkan, bahwa rata - rata nilai dari 70 mahasiswa tersebut, adalah D dan E. Menurutnya, sebanyak 70 mahasiswa didikannya itu, sudah diberi kesempatan untuk mengikuti ujian perbaikan. Namun, tetap saja tidak mampu memperbaiki nilainya yang anjlok.
"Kalau ikut ujian perbaikan harusnya lebih baik. Tapi, mereka tetap dapat nilai D dan E," keluh dosen senior FKUB itu.
Lebih lanjut, dia menyayangkan adanya katrol nilai 70 mahasiswa FKUB itu. Menurutnya, calon dokter yang seharusnya mengutamakan kualitas, karena profesi dokter bukan sekedar gelar akademis jelas diabaikan.
Baca Juga : UM Sebut Ada Sejumlah Dosen yang Kontak dengan Dosen Positif Covid-19
Tanggungjawab dokter itu untuk kemaslahatan umat. Bukan hanya untuk kepentingan pribadi saja. Apa yang ditangani dokter itu soal nyawa manusia.
"Jangan paksakan mereka untuk lulus. Jika kemampuannya diragukan, jelas akan membahayakan bagi pasien dan nyawa taruhannya," tegasnya. (Bersambung/Tim Investigasi)