MALANGTIMES - Ribuan personel gabungan, hingga kini masih standby di depan Balaikota Malang mengantisipasi adanya aksi demonstrasi anarkis susulan menolak UU Cipta Kerja.
Namun di balik ribuan personel pengamanan tersebut, juga terdapat para pedagang asongan yang sejak pagi juga turut standby sejak pagi.
Baca Juga : BEM SI Nilai Jokowi Tak Pro Rakyat Terkait Aksi Demo Tolak Omnibus Law yang Berlanjut
Di sela pasukan yang diistirahatkan untuk makan dan minum, anggota-anggota kepolisian banyak yang memanfaatkan waktu tersebut untuk membeli beragam jenis makanan dan minuman yang dijajakan oleh para pedagang asongan. Tahu petis khas Malang salah satunya.
Dadang (53), salah satu pedagang asongan yang menjajakan tahunya di lokasi pengamanan, mengaku jika dagangannya cukup laris dibeli oleh para anggota kepolisian yang tengah beristirahat.
"Ya memang cukup laris mas, Alhamdulillah," ungkap pria asal Jalan Sebuku, Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, Kota Malang ini.
Saat menjajakan dagangannya hari ini, Dadang mengaku membawa sebanyak 30 bungkus tahu. Setiap bungkus yang berisi enam buah tahu ia jual seharga Rp 5000 lengkap dengan cabai.
"Tadi yang dibeli anggota sudah ada 22 bungkus, ini tinggal menghabiskan sisanya," bebernya.
Baca Juga : Demo Tolak UU Cipta Kerja Belum Berakhir, Ribuan Buruh Akan Datangi Istana Hari Ini
Bukan hanya tahu petis, pedagang minuman, cilok hingga pedagang es krim ada dilokasi areal pengamanan.
Sementara itu, Mansyur salah satu pedagang es dawet ayu, yang juga menjajakan dagangannya mengaku jika dawetnya laris manis saat adanya aksi pengamanan demo. Hal ini dibuktikan dengan omset yang ia dapat dibandingkan hari biasa begitu jauh.
"Biasanya cuma dapat Rp 100 ribuan, tapi pas demo kemarin sampai Rp 400 ribu. Kalau hari ini tadi masih belum banyak masih sekitar 20 gelas, tapi masih tetap banyak dari biasanya," pungkasnya.
