MALANGTIMES - Rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Malang) Prof Dr Abdul Haris MAg memberi nama sebagian gedung di kampus 1 dari nama-nama para pemimpin UIN Malang terdahulu. Salah satu pemimpin terdahulu tersebut adalah Rektor UIN Malang pertama, Prof. Dr. H. Imam Suprayogo.
Berbeda dengan para pemimpin terdahulu lain yang dijadikan nama gedung, Prof Imam Suprayogo memilih bangunan menara untuk diberi namanya. Hal ini disebabkan dirinya yang sudah merasa cukup dengan adanya Pohon Ilmu Imam Suprayogo di kampus 3.

"Saya ini kan dulu sudah dikasih pohon di kampus 3. Maka saya bilang lewat staf yang ditugasi ke saya, saya ndak perlu (gedung atas namanya), tapi katanya harus," kisahnya saat ditemui usai acara Peresmian dan Pemberian Nama Gedung-gedung UIN Malang, di Gedung RKB Fakultas Syariah (Jumat, 17/7/2020),
Baca Juga : Koin Mami Kelor UIN Malang, Inovasi Layanan Publik Terbaik Pilihan Kemenag
Prof Imam pun bersikeras tidak mau gedung diberi namanya. Akhirnya, dia memberi pilihan kepada Prof Haris untuk memilih hal yang paling keras (batu prasasti yang ada di UIN Malang) atau yang paling panjang (menara/tower UIN Malang).

"Tapi Pak Rektor lalu rupanya memilih yang paling panjang, paling tinggi (yaitu menara)," sambungnya.
Prof Haris pun membenarkan bahwa menara atau tower tersebut dipilih sendiri oleh Prof Imam.

"Tower itu atas nama Beliau (Prof Imam), yang milih Beliau sendiri," katanya.
Ditambahkan Prof Imam, pemberian nama-nama para pendahulu tersebut penting karena mencerminkan akhlak Islam yang selalu menghargai orang tua atau guru.
"Mulai dari Prof Khoesnoe, Oesman Mansoer, Maksum Oemar, saya itu kan gurunya Pak Rektor. Jadi menghormati guru. Jadi temanya sebetulnya ingin memperkukuh bahwa UIN membangun akhlak, ini adalah salah satu contoh," paparnya.

Dirinya pun mengapresiasi langkah Prof Haris memberi penghormatan kepada para pimpinan terdahulu dengan memberi nama gedung-gedung tersebut.
Baca Juga : Kemendikbud Mulai Seleksi Tahap Pertama Guru Penggerak, Ini Penjelasannya!
"Kayaknya sederhana hal yang dilakukan pak rektor tapi dampaknya cukup mendalam. Siapapun yang belajar di sini maka akan meniru Beliau ini, dan yang ditiru adalah hal yang sangat mendasar dalam Islam adalah akhlak. Maka dari itu saya mengapresiasi," tandasnya.