Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pendidikan

Santri Boyongan, Ma'had UIN Malang Semester Depan Kosong

Penulis : Imarotul Izzah - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

17 - Jun - 2020, 00:50

Placeholder
Santri yang mengambil barang di ma'had dicek suhu tubuh terlebih dahulu. (Foto: Ima/MalangTIMES)

MALANGTIMES - Mulai pagi, para santri di ma'had Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang datang silih berganti untuk mengambil barang-barang di kamar. Mereka sudah selesai menjalani pendidikan di ma'had. Selanjutnya, ma'had bakal ditinggali  mahasiswa baru.

Mahasiswa yang boyongan ini datang dengan menerapkan protokol kesehatan. Saat memasuki wilayah ma'had, masing-masing dicek suhu tubuh terlebih dahulu dengan thermo gun oleh petugas. Apabila suhu tubuh normal, boleh memasuki gedung ma'had. Mereka juga menggunakan hand sanitizer.

Baca Juga : Daftar 92 Wilayah Zona Hijau Covid-19, Sekolah-Sekolah Dibuka Juli 2020

 

Para santri yang datang tidak langsung dalam jumlah yang besar. Per harinya dibatasi 100 santri putri dan 100 santri putra. Dan tiap mabna atau bangunan per hari hanya boleh dimasuki sejumlah 25-20 santri. Dengan begini, peraturan physical distancing tetap terjaga. Proses pengambilan barang juga masih akan terus dilakukan hingga 30 Juni.

Nah, seharusnya, semester depan ma'had sudah ditempati oleh mahasiswa baru. Namun, merujuk pada keputusan empat kementerian, yaitu Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Kementerian Agama (Kemenag), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), mahasiswa tidak boleh berada di dalam kampus.

"Kuliah tetap melalui daring. Jadi, ke depan ma'had kosong," ujar Direktur Ma'had Sunan Ampel Al Aly UIN Malang, Dr H Akhmad Muzakki MA.

Tak dapat dipungkiri, dengan pembelajaran daring ini, pengajar di ma'had juga kesulitan untuk mengajar mengaji Al-Qur'an, kitab, dan materi agama. Untuk itu, pihak ma'had akan melakukan pelatihan kepada semua dosen yang mengajar di ma'had untuk persiapan pembelajaran daring.

"Karena ini sebuah keharusan (daring), maka rencana saya nanti akan mengumpulkan semua dosen yang ngajar di ma'had untuk belajar tentang e-learning itu. Bagaimana belajar daring yang efektif terkait dengan materi baca Quran, baca kitab, praktik, dan macam-macam," bebernya.

Baca Juga : Belajar di Rumah Langsung Lanjut Libur Akhir Semester, Tahun Ajaran Baru Mulai 13 Juli

 

Muzakki mengungkapkan, pembelajaran daring ini juga menyulitkan santri. Sebab, terdapat sebagian santri yang kesulitan sinyal. Untuk itu, pihaknya masih terus meracik kebijakan soal pembelajaran di ma'had ini. Selain itu, pembelajaran tatap muka di ma'had penting. "Ma'had itu bagaimanapun penting untuk menanam karakter," tandasnya.


Topik

Pendidikan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Imarotul Izzah

Editor

Sri Kurnia Mahiruni