MALANGTIMES - Program pengelolaan penyakit kronis (Prolanis) menjadi sasaran utama gerakan ramuan herbal Pemerintah Kota (Pemkot) Malang untuk mencegah persebaran Covid-19. Selain itu, masyarakat umum juga digerakkan untuk turut serta konsumsi jamu-jamuan sebagai peningkat daya tahan dan imun tubuh.
Wali Kota Malang Sutiaji menyampaikan, prolanis menjadi sasaran utama lantaran memang sangat rentan terhadap penularan Covid-19. Untuk menekan angka tersebut, maka gerakan meminum ramuan herbal terus ditingkatkan.
"Prolanis sangat rentan, dan memang harus mendapatkan perhatian," katanya.
Baca Juga : Tangani Covid-19, Kota Malang Siap Jadi Pioner Penggunaan Obat Herbal
Data mengenai jumlah prolanis di Kota Malang menurutnya juga telah didapatkan dari hasil kerjasama dengan BPJS Kesehatan. Masing-masing prolanis juga sudah mendapatkan pemantau khusus oleh masing-masing puskesmas di daerahnya.
"Hal ini juga sebagai upaya Pemkot Malang mewujudkan Malang Herbal yang kami luncurkan beberapa waktu lalu," terangnya.
Sutiaji berharap, gerakan tersebut diharapkan mampu meningkatkan treatment secara maksimal. Sehingga, masyarakat dengan penyakit komorbid, khususnya yang berada pada level empat bisa mendapat pendampingan dan treatment secara maksimal.
Sementara itu, berdasarkan data yang ada, Sutiaji menyampaikan jika saat ini sebanyak 24 orang, baik pada kasus positif, PDP maupun reaktif hasil rapidnya telah menjalani treatment suplemen herbal.
Baca Juga : Hasil Penelitian UB: Sinar UV Tinggi Musnahkan Virus Covid-19
Hasilnya menunjukkan peningkatan yang baik. Secara klinis mereka mengalami percepatan kesembuhan dibandingkan pasien lainnya.
"Orang yang tadinya reaktif setelah beberapa kali minum suplemen tersebut juga hasil rapid berikutnya dinyatakan non reaktif. Hal ini perlu kita gencarkan bersama sebagai ikhtiar kita melawan Covid-19," pungkasnya.