MALANGTIMES - Pemerintah Kota (Pemkot) Batu menjamin ketersediaan pangan saat transisi new normal. Bahkan, perhatian tersebut juga terjadwal saat wabah corona virus disease (covid-19) menyebar di kota yang punya tiga kecamatan ini.
Wiwiek Nuryati, kepala Dinas Ketahanan Pangan (Dinketpang) Pemkot Batu, menyatakan ketersediaan bahan pangan berupa bantuan beras untuk warga kurang mampu dalam waktu tiga bulan ke depan masih mencukupi. Tiga bulan yang dimaksud adalah Juli, Agustus, dan September 2020.
Baca Juga : Tapping Box, Terobosan Bapenda Kota Malang Atasi Wajib Pajak Nakal di Masa Pandemi
Bahkan, Pemkot Batu berupaya keras mengadakan persediaan pangan beras sampai tutup tahun 2020. Sebab, persediaan pangan sudah tertuang dalam Surat Keputusan Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko. Upaya tersebut agar warga tetap memiliki ketersediaan bahan pangan dan tetap berada di rumah. Selain itu, diharapkan mereka mematui protokol kesehatan bila hendak keluar rumah.
"Pasokan pangan ke depan jumlahnya lancar. Bahkan, tiga bulan sebelumnya sudah tertangani dengan baik. Sudah diberikan ke warga yang berhak dapat bantuan dari Pemkot Batu," kata Wiwiek Nuryati.
Perempuan yang tinggal di Desa Torongrejo itu menjabarkan, Pemkot Batu punya lumbung pangan sendiri. Tujuannya, agar warganya tidak kekurangan bahan pangan selama wabah covid-19. Selain itu, keberadaan lumbung pangan bisa didistribusikan mudah dan tidak menimbulkan konflik di tengah-tengah masyarakat luas.
Titik persediaan bekal itu tersebar di enam desa di tiga kecamatan. Penyebaran tempat menyimpan berbentuk gudang untuk menghadapi masa paceklik adalah Kelurahan Temas, Desa Torongrejo, Desa Giripurno, Desa Junrejo, dan dua titik di Desa Pendem.
Perlu diketahui, meskipun warga Kota Dingin ini tidak banyak menanam bibit padi, Desa Pendem menjadi pusat ketersediaan pangan yang menjanjikan. Dan, setiap tahun produksi padi asal Pendem hanya bisa mencapai 20 persen dari penduduk Kota Batu.
Maka, untuk menutupi kekurangan kebutuhan pangan, dibuat program bantuan pemerintah. Yaitu, didukung dengan membelanjakan uang negara. Anggaran yang dikeluarkan tiap tahun Rp 3,6 miliar.
Baca Juga : PSBB Surabaya Ditutup dengan Persentase Kematian dan Rate Covid-19 Tertinggi Nasional
Artinya, pemkot membagikan beras satu bulan sebanyak 26, 5 ton. Itu untuk sebanyak 2.655 kepala keluarga (KK) tiap bulan. Dan, tiap KK mendapatkan jatah utuh sampai 10 kilogram beras. "Total tiap tahun ada 300 ton. Anggaran Rp 3.6 miliar. Sesuai perwali Kota Batu," ucapnya.
Lalu, bagaimana dengan pendistribusian agar sampai ke tangan warga? Wiwiek punya cara simpel. Sebab, semua data diperoleh dari Dinas Sosial (Dinsos Batu). Warga yang dapat tersebut sesuai nama dan alamat yang jelas. Tidak ada bantuan yang meleset. Jadi, memasuki musim covid-19, tidak mempengaruhi perbekalan gudang pangan. Dan, benar-benar diperhatikan oleh Pemkot Batu.