MALANGTIMES - Polsek Kedungkandang dan Polresta Malang Kota sengaja memasang beton-beton bis di tengah jalanan aspal belakang Gor Ken Arok, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Petugas menancapkan besi di tengah jalan dan kemudian memasang beton-beton bis pada kedua sisi jalan.
Baca Juga : Nyaris Bobol Minimarket Sukun, Aksi Tiga Bandit Akhirnya Menyerah Karena Ini
Dipasangnya beton-beton bis di tengah jalan belakang Gor Ken Arok tersebut bukan tanpa alasan. Hal itu dilakukan petugas untuk antisipasi adanya balap liar yang kerap kali digelar di area jalan tersebut.
Kasubag Humas Polresta Malang Kota, Iptu Ni Made Seruni Marhaeni membenarkan adanya pemasangan beton-beton bis tersebut. Pemasangan dilakukan untuk antisipasi terulangnya aksi balap liar di lokasi tersebut.
"Dipasangnya kemarin (9/5/2020). Ya agar tidak ada lagi kegiatan balap liar," terangnya, Minggu (10/5/2020).
Sebelum pemasangan beton-beton bis tersebut, petugas memang telah kerap kali melakukan upaya untuk menghentikan aksi balap liar. Namun upaya tersebut nampaknya tak efektif untuk menghentikan pelaku atau aksi balap liar.
"Sudah seringkali patroli, sempat juga dipasangi polisi tidur, jalan dilubangi. Tapi lagi-lagi oleh para pelaku balap liar ini malah ditutup semen, polisi tidur dibongkar," jelasnya.
Lanjut Heni, sapaan Kasubag Humas Polresta Malang Kota itu, beton-beton bis bukan hanya sekedar dipasang saja. Beton-beton bis tersebut kemudian juga dilakukan pengecoran petugas agar sulit untuk dibongkar para pelaku balap liar.
Baca Juga : Bonceng Teman Wanita, Sepeda Motor Remaja Sukun Dirampas di Kawasan Velodrome
Selain di jalan belakang Gor Ken Arok, pihak kepolisian juga telah mengusulkan untuk memasang pita kejut di ruas Jalan Rajasa. Hal itu juga sebagai antisipasi jalan tersebut digunakan sebagai arena balap liar.
"Untuk usulan tersebut, pihak Polsek Kedungkandang sudah koordinasi dengan pihak Kecamatan. Masih diusulkan dan belum dikerjakan," terangnya.
Sementara itu, untuk jumlah beton-beton bis yang terpasang di jalanan belakang Gor Ken Arok terdapat 12 buah. Beton-beton tersebut disusun petugas secara berjarak sekitar satu meteran di tengah jalan agar tetap bisa dilewati.
