MALANGTIMES - Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum lama ini menyampaikan bahwa beberapa daerah di Indonesia mengalami defisit kebutuhan pokok. Mulai dari beras, telur, bawang merah, bawang putih, hingga minyak goreng.
Baca Juga : Surplus Produksi, Kebutuhan Pokok selama Ramadan di Kota Batu Aman
Karena itu, Presiden Jokowi meminta agar jajarannya menyusun skema yang tepat untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan. Sehingga, kebutuhan pokok dan pangan masyarakat selama pandemi covid-19 ini tetap aman dan terpenuhi.
Pria nomor satu di Indonesia itu pun meminta agar jajarannya menyusun dan memastikan kebutuhan di masing-masing provinsi. Selanjutnya mendistribusikan kebutuhan pokok dari daerah yang surplus ke daerah defisit.
Berdasarkan laporan yang Jokowi terima, stok beras mengalami defisit di 7 provinsi, stok jagung defisit di 11 provinsi, stok cabai besar defisit di 23 provinsi, stok cabai rawit defisit di 19 provinsi, stok bawang merah diperkirakan defisit di 1 provinsi, dan stok telur ayam defisit di 22 provinsi.
Menanggapi itu, Wali Kota Malang Sutiaji menegaskan bahwa Kota Malang saat ini dalam kondisi aman terkendali. Dia meminta agar masyarakat tak panik akan kebutuhan pangan. Sebab, dari hasil pemantauan yang dilakukan belum lama ini, kebutuhan pangan di Kota Malang surplus.
"Pangan kita aman. Bukan hanya selama beberapa bulan ke depan saja, tapi satu tahun aman. Semua stok ada," tegas Sutiaji.
Menurut Sutiaji, kroscek terhadap kebutuhan pangan terus dilakukan oleh dinas terkait. Pemerintah Kota Malang juga akan memastikan kebutuhan pangan selama pandemi covid-19 ini akan baik-baik saja.
Baca Juga : Wali Kota Batu Sepakat PSBB, Ini 5 Kesiapannya
Sebelumnya, Sutiaji menginstruksikan agar seluruh perkampungan di Kota Malang menerapkan kampung tangguh. Sebab, keberadaan kampung tangguh pada dasarnya tak hanya menekankan upaya pemahaman dalam menjaga kesehatan masyarakat, tapi juga berkaitan dengan ketahanan pangan.
Sebagaimana yang disampaikan oleh tim ahli Pemerintah Kota Malang, bahwasanya setiap kampung tangguh akan memiliki lumbung pangan. Sehingga akan dipastikan kebutuhan pangan masyarakat selama pandemi covid-19 aman.
Sutiaji pun mendorong agar seluruh perguruan tinggi di Kota Malang terlibat dalam pembentukan kampung siaga. Masing-masing kampus nantinya akan bertanggung jawab atas beberapa perkampungan yang tak jauh dari kampus.
