MALANGTIMES - Sudah lebih dari satu bulan kebijakan Work from Home (WFH) atau Kerja dari Rumah diberlakukan di Kementerian Agama (Kemenag).
Baca Juga : Jawab Amarah Brawijaya, UB Beri Bantuan Kuota untuk Mahasiswa Bidikmisi dan UKT Golongan 1
Kebijakan ini tentu juga dilaksanakan oleh Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia.
WFH ini berdampak pada pelaksanaan rapat, diskusi, atau koordinasi, hingga pelantikan pejabat yang berlangsung secara daring atau online.
Pada Rabu (29/4/2020), Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Malang) melaksanakan pelantikan 113 pegawai Pegawai Negeri Sipil (PNS) secara daring melalui aplikasi zoom.
Kepala Organisasi Kepegawaian dan Hukum (OKH) Umihanik menyatakan, pelantikan PNS ini harus tetap digelar meski dalam masa darurat Covid-19.
Untuk itu, pelantikan dilakukan secara daring dan disesuaikan dengan protokol kesehatan sesuai dengan ketetapan Badan Kepegawaian Nasional Nomor 10 Tahun 2020 yang mengatur aktivitas pengambilan sumpah jabatan PNS dilakukan secara daring atau konferensi video.
"Pelantikan dengan sistem daring ini merupakan pertama kalinya dilakukan di UIN Malang akibat adanya pandemi Covid-19," ujarnya.
"Meskipun pelantikan dilakukan secara online, namun semua diatur sesuai syarat dan prosedur yang berlaku," sambungnya.

Kendati demikian, pelantikan secara langsung tetap dilakukan. Akan tetapi, yang wajib hadir di tempat hanya 15 orang saja.
Proses pelantikannya dibagi menjadi empat gelombang dan dilakukan selama dua hari berturut-turut, Rabu-Kamis (29-30/4/2020).
Baca Juga : Diskon UKT Diurungkan Kemenag, UIN Malang Ikhtiar Usulkan Kembali
"Rektor akan mengambil sumpah kepada 15 CPNS yang hadir, sedangkan CPNS yang lain tetap mengucapkan sumpah dari rumahnya masing-masing dengan menggunakan aplikasi Zoom dan bisa disaksikan oleh peserta yang lain," terangnya.
Kepada para PNS yang baru dilantik, Rektor UIN Malang Prof Dr Abdul Haris MAg berpesan bahwa semua PNS harus siap mengabdikan dirinya sepenuh hati dan jangan hanya bertujuan untuk mencari nafkah saja.
Akan tetapi, harus tetap ingat bahwa tugas sebagai seorang abdi negara harus mampu memberikan pelayanan terbaiknya kepada masyarakat dengan baik dan maksimal.
"Kita harus tetap bersyukur terhadap karunia yang Allah berikan dengan cara menjalankan amanah ini dengan sebaik mungkin. Karena amanah ini akan dipertanggung jawabkan tidak hanya di dunia, melainkan di akhirat juga," tuturnya.
Mereka yang dilantik terdiri atas 113 tenaga pendidik dan dosen. Semua tenaga tambahan ini untuk memenuhi kebutuhan di UIN Malang guna mengembangkan dan kemajuan kampus berlogo Ulul Albab ini.
"Dengan demikian jadilah aparatur sipil negara yang siap mengabdikan diri untuk lembaga tercinta ini dan betul-betul bisa melakukan berbagai inovasi yang memberikan dampak positif bagi masyarakat," harapnya.