MALANGTIMES - Bupati Malang, HM Sanusi memastikan jika tenaga medis di Kabupaten Malang yang disiagakan untuk pasien covid-19 dinyatakan sehat. Pernyataan tersebut dikuatkan dengan hasil rapid test, yang menunjukkan jika seluruh dokter negatif covid-19.
Baca Juga : Atasi DBD, Pocari Sweat Salurkan Bantuan Cairan Tubuh dan Beri Edukasi Masyarakat
”Tenaga medis di Kabupaten Malang yang kontak langsung (dengan pasien covid-19) sementara tidak ada (yang terpapar corona). Kecuali petugas medis yang ikut pembekalan TKHI (Tenaga Kesehatan Haji Indonesia) di Sukolilo,” terang Bupati Malang, HM Sanusi saat ditemui usai giat pemerintahan di Pendopo Panji, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Rabu (29/4/2020).
”Kalau di rumah sakit saya (Kabupaten Malang) sudah dilakukan rapid test, dari 78 para medis yang ada di rumah sakit tidak ada yang terpapar. Kecuali 2 orang yang pernah ikut sebagai tim haji di Sukolilo,” sambung Sanusi.
Selain memastikan seluruh tenaga medis sehat dan siap bertugas, Bupati Malang juga menyiapkan 5 rumah sakit penerima pasien covid-19 di Kabupaten Malang, untuk menunjang penerapan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).
”Yang sudah ditetapkan Gubernur (Jawa Timur) ada 5 (rumah sakit rujukan pasien covid-19) di Kabupaten Malang. Yaitu RSUD Kanjuruhan, Wava Husada, Prima Husada, Rumah Sakit Umum UMM (Universitas Muhammadiyah Malang), dan RSI Gondanglegi,” jelas Sanusi.
Dari ke 5 rumah sakit tersebut, lanjut Sanusi, jika di total ada lebih dari 50 ruang dan tempat tidur khusus untuk menangani pasien covid-19. ”Kalau tempat tidur di rumah sakit ada banyak, sekitar 250-an. Tapi yang kita siapkan khusus untuk pasien covid-19 ada 50-an. Sisanya yang dua ratusan itu tetap untuk pasien umum,” ungkap Bupati Malang.
Bergeser ke stok perlengkapan medis, Sanusi memastikan jika Kabupaten Malang resmi menerapkan PSBB maka jumlah perlengkapan medis seperti pakaian APD (Alat Pelindung Diri) jumlahnya dipastikan masih aman.
Baca Juga : Bupati Malang Sebut Aksi Tebar Sejuta Paket Sembako Sesuai Perintah Rasulullah
”Stok APD cukup banyak, di Dinkes (Dinas Kesehatan, Kabupaten Malang) kalau tidak salah ada sekitar seribu APD,” klaim Bupati Malang.
Dengan jumlah tersebut, masih menurut Sanusi, stok APD bisa digunakan untuk jangka waktu yang cukup lama. ”Tergantung, kalau pasien banyak ya stoknya cepat habis. Kalau sekarang sehari cuma butuh sekitar 5 APD. Mudah-mudahan jumlah pasiennya tidak bertambah banyak,” ujar Sanusi.
Sebagai informasi, berdasarkan data yang dihimpun Dinkes (Dinas Kesehatan) Kabupaten Malang, hingga Rabu (29/4/2020) pukul 18.20 WIB, jumlah pasien terkonfirmasi covid-19 ada 28 kasus.
Dari jumlah tersebut, tujuh orang dinyatakan sembuh dan 3 di antaranya dinyatakan meninggal dunia. Sedangkan untuk warga Kabupaten Malang yang berstatus ODR (Orang Dengan Resiko) ada 4.183, ODP (Orang Dalam Pengawasan) 336, dan PDP (Pasien Dalam Pengawasan) 157 orang.