Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Hari Kedua PSBB: Bundaran Waru Tak Lagi Macet

Penulis : M. Bahrul Marzuki - Editor : Heryanto

30 - Apr - 2020, 00:02

Placeholder
Jalanan Bundaran Waru yang tak lagi macet

MALANGTIMES - Hari kedua Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Selasa (29/4/2020) di Surabaya Raya berjalan lancar. Tidak ada lagi penumpukan kendaraan seperti yang terjadi di Bundaran Waru, Surabaya, seperti pada hari pertama PSBB, Senin (28/4/2020). 

Baca Juga : Pemda Malang Raya Sepakat PSBB, Ini Sederet Kesiapan Pemkot Malang

Sejumlah rekayasa dilakukan Pemprov Jatim, Polda Jatim, Kodam V Brawijaya dan Pemkot Surabaya guna mencegah terulangnya penumpukan kendaraan dari luar Surabaya menuju Surabaya. 

"Sudah tidak ada lagi penumpukan dan kemacetan di Bundaran Waru. Alhamdulillah semua kendaraan lancar," ungkap Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Selasa (29/4).

Khofifah menerangkan, untuk mencegah penumpukan, maka pemeriksaan dilakukan dengan pembagian dua titik jalur. Untuk kendaraan roda empat diperiksa di jalan utama Ahmad Yani, sedangkan untuk kendaraan roda dua diperiksa di frontage road Ahmad Yani. 

Khusus kendaraan roda empat, dibagi kembali menjadi empat jalur untuk memisahkan mobil berpelat L dan W dan pelat selain L dan W. Pemeriksaan berlapis diberlakukan mulai pemeriksaan dokumen hingga pemeriksaan suhu tubuh.

"Pemeriksaan difokuskan pada pengendara mobil dan motor berpelat diluar L dan W, juga pengendara motor yang berboncengan," ujarnya.

"Jadi bagi pengendara yang tidak punya kepentingan apa-apa di Surabaya, atau tidak melengkapi diri dengan masker atau dalam kondisi sakit diminta untuk putar balik kembali ke rumah," tambah Khofifah.

Pemprov Jatim bersama seluruh pihak terkait akan terus melakukan evaluasi pelaksanaan PSBB di Surabaya Raya. Khofifah pun meminta seluruh masyarakat untuk mentaati aturan selama PSBB agar tidak terkena sanksi pidana. 

"Saat ini sifatnya masih persuasif berupa imbauan dan teguran, tapi nanti mulai tanggal 1 Mei petugas di lapangan akan lebih tegas lagi dengan memberlakukan sanksi pidana," imbuhnya. 

Terkait kemacetan yang terjadi di hari pertama PSBB, Khofifah minta maaf jika kurang mengenakkan pengguna jalan . Ia mengatakan hal itu terjadi antara lain karena masyarakat belum seluruhnya mengerti aturan selama PSBB. 

"Kita mengenal PSBB kan baru-baru ini karena darurat Covid-19, jadi wajar jika penerapannya bikin agak "kaget" meskipun di beberapa daerah sudah lebih dulu melaksanakan. Semoga ke depan terus lancar," pungkasnya.


Demikian halnya Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus melakukan evaluasi pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Pahlawan. Salah satunya adalah evaluasi terhadap pelaksanaan posko check point atau pemeriksaan kendaraan di setiap titik akses pintu masuk ke Kota Surabaya.

Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya, Eddy Christijanto mengatakan, setelah dilakukan evaluasi, pelaksanaan PSBB di hari kedua pada posko check point pemeriksaan kendaraan di perbatasan titik pintu masuk ke Kota Surabaya relatif lancar. Salah satunya, titik lokasi pemeriksaan di Bundaran Waru yang kemarin sempat mengalami penumpukan kendaraan.

"Hari kedua (PSBB) ini yang pertama di Cito (Bundaran Waru) sudah mulai lancar, dan kita sudah bisa melakukan efektivitas kerja," kata Eddy di Halaman Balai Kota Surabaya, Rabu (29/04/2020).

Selain itu, kata Eddy, hal yang sama juga terjadi di beberapa titik lain lokasi pemeriksaan kendaraan. Sejak pukul 06.00 – 08.00 WIB, dari pantauan petugas di lapangan, arus lalu lintas kendaraan di beberapa lokasi posko check point juga relatif lancar. 

"Kalau yang selain Cito (Bundaran Waru), laporan dari teman-teman di HT tadi juga relatif lancar. Kita pantauannya kemarin yang crowded itu di Cito. Alhamdulillah hari ini mulai pukul 06.00 – 08.00 WIB lancar untuk Cito," terangnya.

Namun begitu, Eddy menuturkan, di posko check point Bundaran Waru, hari ini pihaknya mendapati satu orang pengendara warga luar kota berstatus ODP (orang dalam pemantauan) yang akan melintas ke Kota Surabaya. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim Dinas Kesehatan, rupanya suhu tubuh orang itu di atas 38 derajat, sehingga orang tersebut dikembalikan ke kota asalnya.

"Jadi hari ini kita temukan ada satu orang dari luar kota suhunya lebih dari 38 derajat, kita kembalikan. Kita cek dari tim kesehatan kita, karena penduduk luar kota, kita kembalikan," ungkapnya.

Seiring berjalannya PSBB di hari kedua, Eddy juga mengakui, bahwa masih ada beberapa warung kopi atau cafe yang dijadikan tempat nongkrong oleh masyarakat. Karenanya, pihaknya memastikan terus melakukan penyisiran ke beberapa wilayah untuk memberikan imbauan kepada mereka. 

"Di warung-warung-warung kopi itu masih ada tempat cangkruk. Nah itu kita tertibkan, diimbau dari teman-teman kecamatan dan Satpol PP untuk tidak ada lagi (nongkrong) di warung-warung itu," katanya.

Tak hanya itu, Eddy juga menyatakan, di hari kedua pelaksanaan PSBB, penyemprotan disinfektan juga masih tetap dilakukan oleh jajaran Pemkot Surabaya. Penyemprotan difokuskan pada wilayah yang ditetapkan sebagai zona merah Covid-19. “Pembagian sembako (CSR) hari ini juga masih berlangsung di Convention Hall ke beberapa kecamatan yang belum,” ungkap dia.

Sedangkan pemantauan terhadap perkembangan kesehatan OTG (orang tanpa gejala), ODP (orang dalam pemantauan), maupun PDP (pasien dalam pengawasan), juga masih tetap dilakukan. Eddy mengaku, Dinas Kesehatan melalui jajaran di Puskesmas, rutin melakukan pemantauan dan memberikan permakanan kepada mereka. 

“Kami dari tim Linmas melalui Kasatgas juga mendekati orang-orang yang terkonfirmasi positif namun rawat jalan, kita komunikasi supaya bisa mereka masuk isolasi atau rawat inap,” paparnya.

Namun, Kepala BPB dan Linmas Kota Surabaya ini menegaskan, komunikasi yang dilakukan jajarannya dengan orang-orang terkonfirmasi positif Covid-19 ini dilakukan melalui sambungan telepon. Jika harus berhadapan langsung, jaraknya juga dibatasi 2 meter dengan menggunakan APD (alat pelindung diri) lengkap.

“Ada yang sudah sembuh dibuktikan dengan hasil negative, ada yang isolasi mandiri ke tempat khusus, dia punya rumah atau tempat khusus dan tidak keluar, makanan disupplai oleh keluarganya. Jadi mereka secara mandiri sudah mulai sadar untuk bisa membentengi dirinya dan keluarganya dari Covid-19, itu evaluasinya,” jelasnya.

Sementara itu, Eddy juga mengakui, hasil evaluasi lain di lapangan adalah masih ditemukannya beberapa pengendara motor yang berboncengan. Meski dalam Perwali (Peraturan Wali Kota) disebutkan jika dalam satu keluarga atau dengan alamat tinggal yang sama diperbolehkan, namun demikian pihaknya mengimbau masyarakat agar hal itu untuk sementara waktu tidak dilakukan. “Kita imbau jangan boncengan dulu, physical distancingnya itu harus kita jaga sepenuhnya,” tuturnya.

 

 


Topik

Peristiwa surabaya berita-surabaya berita-hari-ini PSBB-di-surabaya Bundaran-Waru-Tak-Lagi-Macet Pemprov-Jatim Polda-Jatim Kodam-V-Brawijaya Pemkot-Surabaya



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

M. Bahrul Marzuki

Editor

Heryanto