MALANGTIMES - Larangan mudik memamg sudah ditetapkan pemerintah pusat dan berlaku mulai Jumat (24/4) besok. Namun, Pemkot Batu tetap melakukan antisipasi dengan menyediakan tiga shelter isolasi covid-19. Shelter isolasi itu kini sudah siap dipakai dipergunakan.
Baca Juga : Sisi Lain Covid-19, Mahasiswa Pendatang Kota Malang dengan Warga Setempat Harmonis
Tiga shelter isolasi itu terletak di tiga kecamatan. Namun untuk area Kecamatan Bumiaji mengambil tempat di Kecamatan Batu, yakni di Talitha Kum Jalan Metro, Kelurahan Sisir. Tempat itu mampu menampung 60 orang.
“Namun apabila kebutuhan ruang meningkat, kapasitas kamar bisa dioptimalkan menambah kasur. Selain itu, ada cadangan ruangan hall yg cukup luas serta sudah siap dengan tempat tidur,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Batu M. Chori.
“Mengapa lokasinya kok tidak di Kecamatan Bumiaji? Camat sudah menghubungi beberapa hotel yang ada di Kecamatan Bumiaji, tapi mereka tidak bersedia,” tambahnya.
Meski demikian, lokasi posko BPBD Kota Batu yang terletak di Desa Punten, Kecamatan Bumiaji, tetap jadi alternatif jika terjadi situasi kapasitas shelter yang ada sudah tidak mampu menampung. Tetapi, di tempat tersebut masih belum tersedia tempat tidur sehingga perlu disiapkan tempat tidur dan kelengkapannya.
Sedangkan shelter di Kecamatan Junrejo bertempat di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Desa Pendem. Kapasitasnya 50 kamar yang mampu menampung kurang lebih 120 orang.
Dan shelter Kecamatan Batu menggunakan Asrama Bima Sakti. Tempat itu memiliki kapasitas kurang lebih 200 orang. Anggaran untuk shelter ini kurang lebih mencapai Rp 1,3 miliar yang disiapkan Dinas Kesehatan Kota Batu.
Baca Juga : Satu Pedagang Jadi PDP, Pasar Gadang Bakal Disemprot Disinfektan
Anggaran kebutuhan itu dialokasikan untuk menanggulangi persebaran dan penanganan penyakit covid-19. Hal itu disiapkan untuk mengantisipasi pemudik yang pulang ke Kota Batu. “Anggaran itu untuk kebutuhan penanganan biaya shelter isolasi sebagai antisipasi para pemudik di tiap-tiap kecamatan,” imbuh Chori.
“Kalau memang tidak terpakai, tidak apa-apa. Berarti anggaran shelter bisa diefisiensi.” Imbuhnya.
Meskipun sudah ada larangan mudik, lanjut Chori, shelter itu tetap disediakan sebagai upaya antisipasi. "Dalam situasi ini, kita lebih baik melakukan persiapan yang lebih daripada kurang,” ucapnya
Menurut Chori, karantina itu disiapkan untuk masyarakat yang ingin isolasi secara mandiri. “Ini ada kekhawatiran masyarakat ketika keterbatasan di rumah. Dan ini upaya membantu isolasi mandiri,” tutup pria yang juga kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Batu itu.