MALANGTIMES - Berbagai ormas pemuda di Kota Malang terus bahu membahu membantu masyarakat terdampak wabah Covid-19. Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Malang Hutama Budi Hindrarta menyampaikan, KNPI mencatat ada 90-an organisasi kepemudaan di Kota Malang. 90 organisasi ini selalu siap untuk melakukan aktivitas-aktivitas darurat atau emergency.
Baca Juga : Cara Unik Pemdes Papar Lawan Covid-19, Selain Bagi Masker dan Semprot Disinfektan
Namun, dari 90-an organisasi ini, masih ada lagi ada sekitar 120 organisasi non kepemudaan. Contohnya seperti Karang Taruna, Remas, dan lain-lain.
Selain itu, banyak sekali komunitas-komunitas yang dibentuk oleh segelintir orang namun bergerak sesuai dengan visinya masing-masing. Dan mereka semua bergerak membantu masyarakat Kota Malang terdampak Covid-19. Tak terkecuali, mahasiswa-mahasiswa pendatang.
"Organisasi kedaerahan (orda) juga turun bergerak," ucap Budi Rabu (22/4/2020) di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Malang).
Budi menjadi salah satu narasumber dalam diskusi sambil berjemur yang rutin dilaksanakan UIN Malang. Dengan tema, Peran Ormas Pemuda dalam Menghadapi Covid-19, UIN Malang mengundang berbagai organisasi pemuda di Kota Malang.
Selain Budi, ada Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Malang Ahmad Farih Sulaiman, Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kota Malang Mujahidin Ahmad, dan Dosen Milenial Fakultas Psikologi UIN Malang Aprilia Mega.
Dalam diskusi yang diadakan di halaman depan gedung Rektorat UIN Malang, Rektor UIN Malang Prof Dr Abdul Haris MAg bertindak sebagai host.
Dia mengapresiasi orda-orda ini. Mereka mematuhi imbauan presiden dengan tidak pulang ke daerahnya dan tidak melakukan mobilitas-mobilitas yang massal.
Meski para mahasiswa di orda ini rumahnya bukan di Malang, tidak lahir di Malang, dan jauh dari orang tua, mereka membantu masyarakat dengan melakukan bakti sosial.
Baca Juga : Tahun Ajaran Baru di Tengah Pandemi Covid-19, Maba Dilarang Masuk Kota Malang?
"Contoh ada teman-teman Manokwari, 1 RW di belakang Dinoyo Mall disemprot (disinfektan)," ungkapnya.
Tentunya, langkah para mahasiswa ini mendapatkan apresiasi juga dari para warga. "Dan tentunya kami sangat senang ada keharmonisan antara mahasiswa pendatang dengan warga setempat," kata Budi.
"Semoga kita tidak akan ketemu lagi dengan penolakan-penolakan (terhadap mahasiswa daerah tertentu), misalnya tidak menerima anak kos yang dari daerah ini, atau yang lain yang tiap hari sering kita temui," lanjutnya.
Mewakili KNPI, Budi pun berterima kasih telah diundang oleh Rektor UIN Malang Prof Haris dalam diskusi tersebut.
"Luar biasa sekali kita ditantang sama Pak Profesor berjemur. Karena memang apa yang dilakukan Bapak ini memang harus dilakukan oleh semua pihak. Dengan kondisi semacam ini butuh kepedulian berbagai pihak dan berbagai kalangan," pungkasnya.
Rektor UIN Malang Prof Haris mengapresiasi kegiatan ormas pemuda Kota Malang dalam membantu masyarakat terdampak Covid-19.
"Ternyata dari pemuda Ansor, pemuda Muhammadiyah, KNPI, dan para dosen milenial mendukung semua program yang dicanangkan oleh pemerintah dan DPR. Dan juga untuk para dokter dan para ahli yang mengetahui terkait dengan kesehatan diminta partisipasinya untuk memberitahu kepada seluruh masyarakat dengan media apapun. Termasuk media diskusi dengan berjemur ini. Kita juga sudah mengundang para tokoh agama seluruh Kota, mereka setuju dengan kegiatan ini. Artinya meskipun sedikit, tetapi insya Allah memberi manfaat," pungkasnya.
