MALANGTIMES - Setelah tenggelam di riuhnya pandemi covid-19, kelompok Anarko kembali dibicarakan. Setelah sempat mencuat ramai di Hari Buruh tahun 2019 lalu, kini kelompok Anarko kembali harus berhadapan dengan penegak hukum.
Sebelumnya, lima pemuda ditangkap atas aksi vandalisme yang dilakukan di Tangerang Kota. Pasalnya, bukan hanya sekedar aksi coret mencoret di medium publik saja. Tapi isi coretan yang dilakukan oleh lima pemuda yang ditangkap polisi itu telah menjurus pada ajakan provokatif, membuat resah dan ajakan membuat keonaran di tengah pandemi covid-19.
Baca Juga : Najwa Shihab Kritik Menteri Yasona Soal Wacana Pembebasan Napi Koruptor, "Mba Nana" Ramai di Twitter
Kill The Rich, Sudah Krisis Saatnya Membakar, dan Mau Mati Konyol atau Melawan, adalah kalimat-kalimat yang dibubuhkan dalam aksi vandalisme itu.
Motif vandalisme yang diungkap polisi, melalui Kapolda Metro Irjen Nana Sudjana, seperti dikutip detik.com (Sabtu, 11 April 2020), adalah ketidakpuasan dengan kebijakan-kebijakan pemerintah dan berupaya memanfaatkan situasi saat masyarakat sedang resah dengan efek virus covid-19.
"Mereka manfaatkan itu untuk membuat masyarakat lebih resah dan membuat ajakan untuk membuat keonaran," ucap Irjen Nana yang menegaskan kelima pemuda yang ditangkap itu adalah kelompok Anarko.
Tak berhenti di sana, ternyata dari hasil pendalaman polisi, ditemukan adanya rencana aksi vandalisme massal. Di mana, rencana itu ditemukan pada barang bukti handphone pelaku vandalisme yang ditangkap. Yakni, aksi vandalisme massal yang akan dilakukan pada pertengahan April 2020 di berbagai kota di Indonesia.
"Mereka akan melakukan aksi vandalisne bersama-sama di beberapa kota besar tanggal 18 April 2020. Tujuannya untuk mengajak masyarakat melakukan keonaran. Membakar, kemudian menjarah," ujar Irjen Nana.
Kelompok Anarko, sempat mencuri perhatian publik di tahun 2019 lalu. Memanfaatkan aksi buruh, mereka masuk dalam barisan dan melakukan aksi tak terpuji dan menjurus pidana.
Di Kota Malang, misalnya, kelompok baju hitam dengan membawa bendera logo A dalam lingkaran dan bendera merah hitam yang identik dengan lambang gerakan Anarko Sindikalis. Area-area yang dilindungi, seperti Jembatan Kahuripan di Kota Malang yang merupakan cagar budaya, hingga beberapa tempat publik lainnya tak lepas dari aksi vandalisme mereka.
Di waktu yang sama, mereka juga melakukan aksi di Bandung, Jawa Barat (Jabar). Kawasan Gedung Sate dan Dipatiukur menjadi ruang vandalisme dan perusakan. Di Makassar, kelompok baju hitam bahkan melakukan perusakan restoran McDonalds.
Kini, di tengah pandemi covid-19, aksi mereka pun keduluan terendus dan disikapi langsung oleh polisi. Sehingga rencana aksi vandalisme massal di April 2020 terkuak.