MALANGTIMES - Modalitas yang dipunya masyarakat harus dioptimalkan untuk mencegah penyebaran Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Antara lain yakni dengan istirahat teratur, memenuhi gizi, menjaga kebersihan, hingga melakukan physical distancing.
Masyarakat tidak perlu sampai menghabiskan stok masker, hand sanitizer, hingga sarung tangan. Hal ini disampaikan oleh Dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Malang) dr Christyaji Indradmojo SpEM.
"Saya kira itu yang perlu masyarakat pahami sadari bahwa modalitas yang kita punya kita optimalkan. Tidak perlu kemudian bingung menghabiskan stok sampai masker, hand sanitizer, sampai sarung tangan juga mulai langka," kata dia.
Baca Juga : Sudah Diwajibkan, Pemerintah Kabupaten Malang Bakal Bagikan 120 Ribu Masker ke Masyarakat
dr Christyaji melanjutkan, barang-barang tersebut kini sangat banyak dibutuhkan oleh tenaga medis.
"Biar untuk yang di garda terdepan yang berhadapan dengan orang sakit. Masyarakat tidak berhadapan dengan itu. Nanti kalau dihabiskan kita yang di rumah sakit yang jadi berisiko tinggi," tegas dokter yang juga bertugas di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang ini.
Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga tidak merekomendasikan orang memakai masker. Kecuali orang yang menggunakan masker tersebut sedang sakit dengan gejala bersin atau batuk. Jadi, yang disarankan untuk mengenakan masker adalah mereka yang dicurigai terinfeksi atau pihak yang sedang merawat pasien Covid-19.
Sejak awal hingga saat ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tetap menyarankan cuci tangan, hindari menyentuh wajah, dan menjaga jarak dengan orang lain sebagai cara-cara pencegahan penyebaran virus Corona.
dr Christyaji mengungkapkan, apabila nanti sistem pelayanan kesehatan sampai kolaps karena kehabisan stok maka permasalahan malah akan melebar ke mana-mana.
Baca Juga : Pasien Covid-19 di Jombang Seorang Dokter, Ada 80 Orang Berpotensi Tertular
Oleh karenanya, diharapkan masyarakat tetap mengikuti anjuran yang ada. Dia mengatakan, sebisa mungkin masyarakat tidak berkumpul dulu pada masa krisis ini.
"Kami berharap, ayo semua patuh aja dulu sambil kita mencari pengetahuan-pengetahuan baru. Kita berharap krisis segera berlalu, kita dapat pelajaran bagus, sehingga ke depan ketika situasi ini muncul lagi kita sudah jauh lebih siap, siapapun, baik pemerintah ataupun masyarakat," pungkasnya.