MALANGTIMES - April Mop atau dikenal juga dengan April Fools Day menjadi peringatan yang selalu digelar setiap tanggal 1 April. Namun, budaya yang biasa diartikan sebagai harinya mengerjai orang atau istilah masa kini disebut prank itu kiranya tidak menjadi hal yang menarik di tahun 2020.
Pagi ini, tagar #AprilFoolsDay tetap nangkring di deretan trending topic media sosial Twitter. Yang menarik dari beberapa cuitan tentang tanggal 1 April kali ini adalah munculnya tagar tandingan 'April Fools Day Canceled'.
Di tengah wabah virus Corona atau Covid-19 ini, rupanya April Mop tahun ini dibatalkan. Alasannya, tidak tepat jika di masa masyarakat dunia sedang berjuang menyelesaikan pandemi penyakit ini malah ada lelucon.
Baca Juga : Kelompok Anarko Beraksi Lagi Sebarkan Tulisan Provokatif, Rencana Aksi Massal Terbongkar
Seperti perusahaan teknologi Google, biasanya setiap tahun menebar lelucon di setiap layanan yang dihadirkan. Namun, kali ini banyolan April Fools Day ditiadakan.
Perayaan April Mop yang sudah menjadi tradisi di Google sebelumnya, seolah menjadi acara wajib tahunan. Google selalu memperkenalkan hal baru, seperti fitur game yang tersembunyi.
Tahun lalu, Google merilis game ular yang disembunyikan dalam aplikasi Google Maps. Ada juga games Space Invanders yang disematkan dalam Google Calendar. Hingga Google Tulip, yang mana pengguna bisa meminta speaker Google Home berbicara dengan tulip.
Dilansir dari berbagai sumber, Chief Marketing Officer Google, Lorraine Twohill menyatakan perayaan April Mop ditiadakan sebagai bentuk penghormatan bagi yang tengah berjuang melawan Covid-19.
Baca Juga : Seorang Sahabat Porak-porandakan 70 Ribu Pasukan Persia, Begini Kisahnya
"Tujuan utama kita saat ini adalah membantu orang-orang, mari simpan lelucon pada bulan April ini," ungkapnya.
Keputusan meniadakan perayaan April Mop tahun ini menjadi hal bijak yang mestinya dilakukan. Sebab, banyaknya pemberitaan terkait Covid-19 di berbagai platform masih menimbulkan polemik kekhawatiran.
Jika perayaan ini tetap dilakukan, malah bukannya menghibur. Tapi lelucon di tengah krisis, dimungkinkan akan membuat pengguna internet tidak tenang.
