Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Tekno

Beternak Sapi Ala Milenial dengan Aplikasi siPicow

Penulis : Imarotul Izzah - Editor : Lazuardi Firdaus

21 - Feb - 2020, 16:44

Tampilan aplikasi
Tampilan aplikasi "siPicow" untuk mendekteksi penyakit hewan ternak. (Foto: Istimewa)

MALANGTIMES - Saat ini manusia hidup di masa kemajuan teknologi yang berkembang dengan sangat pesat. Semua bidang pekerjaan baik di pertanian, kesehatan, pendidikan, dan lainnya mulai memanfaatkan teknologi.

Berbagai inovasi dan kreasi teknologi dibuat untuk memudahkan dan mengefisienkan pekerjaan. Inovasi juga lahir di bidang peternakan. Baru-baru ini, muncul inovasi untuk mendeteksi dan menangani penyakit sapi.

Baca Juga : Sistem Keamanan Rendah, Data Pribadi Rentan Bocor Saat Rapat Online Pakai Zoom

Seperti yang diketahui, minimnya pengetahuan yang dimiliki menjadikan para peternak kurang sigap dalam menangani penyakit-penyakit yang sering diderita oleh hewan ternak sapi. Sehingga penanganan yang mereka lakukan bisa dikatakan tidak benar, kurang profesional, dan dapat merugikannya sendiri.

Masalah ini dipecahkan oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dengan mengembangkan perangkat lunak (software) bernama "SIPICOW".  

"Tujuan dari pengembangan perangkat lunak ini adalah untuk merancang dan membangun sebuah aplikasi mobile sebagai media pendeteksi dan penanganan dini terhadap penyakit sapi dengan memanfaatkan sistem pakar, yaitu pengetahuan yang diperoleh dari media dalam jaringan dan beberapa pakar yang ahli di bidangnya," papar Muhammad Nafi’ Maula Hakim, salah satu penggagas aplikasi.

Nafi' membuat "SIPICOW" bersama kawannya Abdul Jabbar Nur Ihsan dan Muhamad Azhar Ridani.

Nafi' menjelaskan, penanganan terhadap penyakit sapi yang tidak benar dapat mengakibatkan kerugian yang bertahap. Mulai dari borosnya penggunaan obat, biaya perawatan dan akomodasi yang tidak murah, serta terhentinya produksi dan penjualan.

"Jika kerugian tersebut tidak segera ditangani kemungkinan besar akan terjadi penyebaran penyakit yang tidak terkontrol. Sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemungkinan paling buruk yaitu kematian pada hewan sapi dan terjadinya kebangkrutan bagi peternak itu sendiri," sambungnya.

Namun sebaliknya, sambung Nafi', jika peternak mampu menguasai medan dan situasi, maka peternak dengan sigapnya mampu mengatasi permasalahan tersebut tanpa perlu ragu dan khawatir akan resiko yang dihadapinya.

Baca Juga : Butuh Bantuan Polisi, Download Saja Aplikasi Ini, Ada Infromasi DPO Juga di Dalamnya

"Oleh karena itu, perlunya dilakukan pengembangan perangkat lunak yang bisa digunakan sebagai referensi oleh peternak sekaligus menjadi media informasi dan pendampingan melalui sistem pakar dalam bentuk aplikasi "SIPICOW" yang ringan dan mudah digunakan," ucapnya.

Berdasarkan hasil penggalian data melalui beberapa tahapan yang sebelumnya sudah dilakukan, terdapat beberapa fitur yang bermanfaat bagi peternak sapi antara lain nama penyakit penyakit yang sering diderita oleh hewan sapi, ciri-ciri penyakit, penyebab penyakit, gejala Penyakit, penanganan dini terhadap penyakit, metode-metode penanganan yang baik dan benar menurut pakar, sketsa kandang dan lingkungan yang baik bagi hewan sapi, serta manajemen pakan dan pengelolaan hewan sapi.

Studi literatur dilakukan untuk mengumpulkan data atau kebutuhan yang diperlukan melalui beberapa referensi.

"Referensi yang kami gunakan antara lain adalah jurnal ilmiah, media daring, serta beberapa sumber yang kredibel dari internet. Tidak hanya itu kami juga melakukan tanya jawab kepada beberapa orang yang memang ahli di bidang peternakan melalui media aplikasi chat," tandas mahasiswa program studi Teknik Informatika angkatan 2017 tersebut.

 


Topik

Tekno malang berita-malang aplikasi-siPicow aplikasi-pendekteksi-penyakit-hewan-ternak Beternak-Sapi-Ala-Milenial Universitas-Muhammadiyah-Malang


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Imarotul Izzah

Editor

Lazuardi Firdaus