Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Hiburan, Budaya dan Seni

Budaya Ambon Tersaji dalam Makan Malam Eksklusif ala Hotel Tugu Malang

Penulis : Pipit Anggraeni - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

08 - Dec - 2019, 15:40

Indonesia's Cultural Dining Series 48 Hotel Tugu Malang yang mengangkat tema kebudayaan Ambon. (Hotel Tugu Malang for MalangTIMES).
Indonesia's Cultural Dining Series 48 Hotel Tugu Malang yang mengangkat tema kebudayaan Ambon. (Hotel Tugu Malang for MalangTIMES).

MALANGTIMES - Hotel Tugu Malang tetap pada komitmennya untuk mengenalkan budaya dan tradisi Indonesia. Kali ini, dalam gelaran Indonesia's Cultural Dining Series 48, Hotel Tugu Malang menyuguhkan keindahan musik dan budaya Ambon, Maluku.

Public Relations Hotel Tugu Malang Richard Wardana menyampaikan, acara makan malam eksklusif yang selalu disuguhkan Hotel Tugu Malang itu memang menjadi wujud komitmen dalam memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia. Setelah bulan lalu mengangkat tema Ngocak Madura, maka kali ini Hotel Tugu memilih mengangkat tema tentang Ambon.

Baca Juga : Didi Kempot Gelar Konser Amal dari Rumah, Hanya 3 Jam Donasi Capai Rp 5,3 Milliar

Dia menjelaskan, Ambon menawarkan beragam pesona alam, musik, seni, dan budaya. Pada UNESCO World Cities Day 2019, Ambon dinobatkan sebagai Kota Musik. Hal itu menjadikan Ambon salah satu dari 66 kota di dunia yang masuk UNESCO Creative Cities Network (UCCN) tahun ini.

Untuk mengapresiasi hal itu, Hotel Tugu akan membawakan sajian musik dan tari daerah dari Ambon pada acara Indonesia’s Dining Series 48 yang bertemakan Malam Badonci & Badendang Ambon. Tema itu berarti berdansa dan berdendang Ambon seakan membawa suasana meriah Kota Musik Ambon ke acara makan malam ekslusif ini.

"Akan ada pertunjukan musik daerah Ambon yang juga diikuti tarian interaktif," katanya, Minggu (8/12/2019).

Lebih jauh Richard menjelaskan, lagu-lagu yang akan dibawakan antara lain  Ayo Mama. Lagu yang sudah tidak asing ini menceritakan bujukan seorang anak agar ibunya tidak memarahinya karena bergandengan tangan dengan kekasihnya.

Selanjutnya lagu Beta Berlayar Jauh, yang menceritakan rasa penyesalan dan rindu karena meninggalkan Kota Ambon tercinta untuk merantau. Kemudian juga akan didendangkan lagu Sio Mama untuk mengungkapkan rasa rindu mendalam kepada sang ibu sembari mengenang masa lalu ketika masih dimanja dulu.

Selain itu, penampil akan membawakan lagu Sudah Berlayar yang menceritakan rasa rindu terdalam terhadap kampung halaman di Ambon. Tak ketinggalan, lagu daerah berjudul Huhate berisi nasihat untuk pintar-pintar mencari teman juga akan dinyanyikan pada acara makan malam eksklusif tersebut.

Baca Juga : SBY Persembahkan 'Cahaya Dalam Kegelapan', Lagu Bagi Para Pejuang Covid-19

"Tak ketinggalan, pertunjukan malam nanti juga akan dimeriahkan dengan menari Poco-Poco bersama. Lagu tari Poco-Poco diciptakan oleh penulis lagu dari Ambon yang menggunakan bahasa Ternate pada lirik lagu. Tarian dan lagu ini juga terkenal di seluruh Indonesia," ungkap Richard.

Dalam pengalaman bersantap ini, tamu dapat menikmati berbagai pilihan makanan Nusantara dari Restoran Melati. Misalnya, beragam pilhan nasi rawon, nasi buk, rendang padang, dan tugu risjtaffel. Pertunjukan ini akan diadakan di Tirtagangga, Hotel Tugu.

Ruang perjamuan yang sangat elegan dan eksotis ini terinspirasi oleh sejarah dari India, Arab, China dan Mongolia Silk and Spice Roads. Pertunjukan sendiri akan digelar pada 15 Desember 2019 mendatang.

 


Topik

Hiburan, Budaya dan Seni Budaya-Ambon Indonesia's-Cultural-Dining Hotel-Tugu-Malang UNESCO-Creative-Cities-Network


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Pipit Anggraeni

Editor

Sri Kurnia Mahiruni