MALANGTIMES - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Malang berhasil menasbihkan dirinya menjadi yang terbaik dalam ajang Anugerah Inovasi dan Kreativitas Informasi Digital (AIKID).
Ajang ini diadakan sebagai salah satu bentuk monitoring, evaluasi, dan meningkatkan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan unit kerja di lingkungan Pemerintah Kota Malang.
Baca Juga : Hari Ini, Pemkot Malang Luncurkan Bansos Tahap Awal bagi Warga Terdampak Covid-19
Pada ajang tersebut, ada lima kategori yang diperebutkan berbagai instansi pemerintah, mulai dari OPD di lingkungan Pemerintah Kota Malang, kelurahan, dan juga SMP negeri se-Kota Malang yang telah berkontribusi dalam membuat sosial media dan website sejak bulan Mei 2019 yang lalu.
Kategori tersebut diantaranya, medsos terbaik untuk OPD, Sekretariat, dan BUMD Pemkot Malang. Kemudian website terbaik untuk OPD, Sekretariat, dan BUMD Pemkot Malang. Website terbaik antar kelurahan, website terbaik SMP negeri se Kota Malang dan kategori website terfavorit.
PDAM Kota Malang sendiri dalam ajang ini berhasil meraih tiga kategori yang sudah ditentukan oleh juri. Antara lain yakni juara I dalam kategori Media Sosial Terbaik OPD Sekretariat dan BUMD, Juara III Kategori Website Terbaik OPD Sekretariat dan BUMD, dan terakhir Website Favorit Sekretariat & BUMD.
Pada era industry 4.0 Pemkot Malang terus berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat melalui Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam memberikan pelayanan publik.
Tahun 2019, kegiatan yang sudah digelar untuk keempat kalinya ini, melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), kelurahan, dan juga SMP negeri se-Kota Malang. Babak akhir perlombaan AIKID Kota Malang telah usai dan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) pada hari Rabu, tanggal 16 Oktober 2019 menggelar malam penganugerahan AIKID.
Direktur utama PDAM Kota Malang, M Nor Muhlas mengakui bahwa pada era industry 4.0, ia mengetahui bahwa saat ini memang harus menggunakan teknologi informasi. Dalam hal ini ia menekankan pada stafnya untuk menjadikan sesuatu yang wajib dimaksimalkan.
"Terkait dengan komunikasi, memang sisi pelayanan, dan media itu kan ada media sosial seperti Instagram, Twitter, Facebook, itu sesuatu yang mau tidak mau dan suka tidak suka harus kita respon. Karena itu bagian dari peradaban. Orang kalau mengabaikan terhadap peradaban dia menjadi tereleminasi terhadap peradaban, menjadi asing di tengah keramaian. Nah dari itu maka dalam konteks tidak hanya sekedar hal yang paling hebat, tidak hanya di urusan itu, tapi kembali ada korelasi pada pelayanan publik," ungkap Dirut PDAM Kota Malang yang murah senyum ini.
Dengan mendapat penganugerahan tersebut, Nor Muhlas ingin terus meningkatkan inovasi agar pelayanan PDAM Kota Malang terhadap masyarakat bisa efisien dan terarah.
"Makanya harus selalu melakukan inovasi terus menerus, bagaimana agar kita bisa menjalin komunikasi dengan publik itu termasuk diantaranya adalah bagaimana cara mereka membayar, mengadu dan lain sebagainya. Nah caranya juga harus yang efektif dengan cara-cara yang milenial. Tentunya dari kebutuhan peradaban, karena bergerak di bidang pelayanan maka unsur ini juga harus kita imbangi," katanya.
Lebih dari itu, Nor Muhlas juga terus mengingatkan kepada stafnya agar mengikuti perkembangan teknologi yang setiap waktu menunjukkan perubahan.
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak (kiri) saat memberikan penghargaan juara 1 kategori media sosial terbaik OPD sekretariat dan BUMD kepada Direktur Utama PDAM Kota Malang M Nor Muhlas (Humas Pemkot Malang)
Baca Juga : Pemprov Jatim Buka Posko Pendampingan Pendaftaran Program Kartu Prakerja di 56 Lokasi
"Dunia informatika digital itu juga harus kita ikuti. Masak di jaman kekinian kita masih menggunakan model pelayanan yang jadul. Jadi inisiatif itu muncul karena ada tuntutan. Misalnya orang mengadu juga tidak dengan marah-marah, dengan model-model seperti itu. Makanya saya terus menyampaikan pada mereka (staf) saat menerima aduan masyarakat jangan menggunakan bahasa teknik, karena tidak semua memahami maksud dari bahasa teknik. Kalau ke publik itu bahasanya harus bahasa entertain," tuturnya.
Nantinya, setelah mendapat penganugerahan tersebut Nor Muhlas akan berkoordinasi dengan stafnya terkait aplikasi untuk pelayanan terhadap masyarakat. Hal itu dilakukan demi pelayanan kepada masyarakat agar efektif dan segera tertangani dengan baik.
"Dalam pelayanan pun kita nantinya akan berbasis Android, jadi seperti ojek online gitu, misalnya daerahnya ada trouble di aliran tinggal langsung saja, kemudian akan dilayani oleh petugas terdekat. Karena kami memiliki sumber daya manusia yang Alhamdulillah orang-orang berkompeten dalam teknologi dan secara kualitas bagus," jelas Nor Muhlas.
Di sisi lain, TCC (TWUIN COMMAND CENTER) tetap menjadi unggulan PDAM Kota Malang untuk mengetahui bagaimana aliran air yang ada pada saluran hingga pengaduan masyarakat bisa terpantau jelas melalui ruangan khusus dengan layar yang begitu besar dan jelas.
Saat di ruangan TCC semua dapat melihat teknologi informasi digital mulai dari aplikasi GIS pemetaan jaringan pipa, pelanggan dan aset SPAM, kemudian aplikasi portal TWUIN yang terintegrasi.
Selain itu, di sana juga bisa melihat SCADA SPAM PDAM Kota Malang yang bisa menampilkan seluruh informasi SPAM secara realtime dilengkapi dengan alarm bila terjadi masalah yang dipantau selama 24 jam oleh operator SCADA melalui sistem shift.
Bahkan, adanya Ngalam Command Center (NCC) dianggap Nor Muhlas adalah turunan setelah TCC yang lebih dulu memberikan inovasi pelayanan kepada masyarakat.
"Sebenarnya NCC itu inspirasi dari TCC, sehingga ketika mereka mengupdate data ya kami semua full, kami yang memenuhi. Jadi misalnya di situ mau data pelanggan, kemudian jumlah apa saja, yang benar-benar sudah siap datanya ya kita. Kalau di Indonesia mungkin PDAM seluruh Indonesia SDMnya nomor 1 ya di Malang, makanya kalau terkait dengan menajerial sekolahnya ke PDAM Kota Malang," papar Nor Muhlas mengakhiri.
