MALANGTIMES - Debat kelima, kedua capres dan cawapres 2019 langsung menghangat dengan pernyataan pembuka dari Prabowo Subianto. Dimana capres nomor urut 02 ini secara langsung melontarkan kesalahan strategi ekonomi Indonesia di bawah pemerintah Joko Widodo. Yakni, dengan banyaknya aliran keuangan ke luar negeri.
Lontaran tersebut, dijawab oleh Joko Widodo dengan memaparkan visi misi ekonominya. Baik yang telah dilakukan selama dirinya menjabat sebagai Presiden maupun lima tahun ke depan. Dimana Jokowi memulainya dengan pernyataan terkait strategi ekonomi nasional. "Konsep pembangunan kita bukan Jawa Sentris, tapi Indonesia Sentris. Karenanya pembangunan kita bertumpu pada pemerataan bukan hanya pembangunan saja. Bila kita hanya bangun saja tanpa pemerataan akan menyebabkan ketimpangan dan ketidakadilan," kata Jokowi, Sabtu (13/04/2019).
Baca Juga : KPU Berharap Perpu Penundaan Pilkada Selesai April Ini
Jokowi pun mencontohkan konsep pembangunan Indonesia sentris yang disebutnya. Yakni, melalui berbagai pembangunan kawasan industri, kawasan ekonomi khusus industri sampai kawasan ekonomi khusus pariwisata yang tidak hanya berada di Jawa.
Selain hal tersebut, menjawab pernyataan Prabowo, capres nomor urut 01 ini juga menyampaikan perjuangan untuk kemandirian ekonomi Indonesia. "Contohnya industri yang dulu dikuasai asing kini telah dikuasai negara. Blok Mahakam, blok Rokan maupun Freeport," tegas Jokowi.
Terkait kesejahteraan sosial yang juga disoal oleh paslon nomor urut 02, Jokowi kembali memamerkan kartu saktinya sebagai upaya dalam meningkatkan kesejahteraan sosial. Yakni Kartu Indonesia Pintar, Kartu Pra Kerja dan Kartu Sembako Murah.
Jokowi pun memberikan pernyataan terkait hubungan dagang dengan negara lain. Dirinya menyatakan, komoditas Indonesia memang tergantung pada pasar luar negeri. Sayangnya, lanjut Jokowi, kita terlalu lama mengekspor produk mentahan, baik karet, kelapa sawit, perikanan maupun pertanian.
Baca Juga : Mengharukan, Anies Baswedan Kirimkan 'Surat Cinta' pada Tenaga Kesehatan
Hal inilah yang ke depan akan dilakukan perubahan. "Ke depan hilirisasi dan industrialisasi strateginya. Hilirisasi minimal barang setengah jadi atau kita tekan produk barang jadi. Pun dalam industrialisasi, misalnya bidang perikanan. Kita bangun industri perikanan sebanyak-banyaknya," pungkas Jokowi.