MALANGTIMES - Awal April 2019, Kecamatan Singosari di Kabupaten Malang ibarat dikepung bencana alam. Banjir, angin puting beliung, dan tanah longsor silih berganti melanda Singosari akibat cuaca ekstrem.
Camat Singosari Eko Margianto mengatakan, terdapat beberapa titik banjir yang melanda Singosari. “Titik yang selama ini banjir itu Tejosari, Jalan Wisnuwardana, Kertarejasa, Kertanegara, Ronggowuni, Jalan Masjid, sampai jalan raya hingga Jalan Tumapel,” ungkapnya.
Baca Juga : Viral Video Warga Beri Semangat kepada Pasien Positif Covid-19
Eko mengaku sudah mengusulkan kepada Pemkab Malang untuk melakukan pembenahan terhadap saluran drainse di titik lokasi yang terdampak banjir tersebut. Tidak hanya itu. Dia juga mengusulkan untuk melakukan rekayasa terhadap pembuangan air yang masuk ke saluran tersebut.
“Kami sudah mengusulkan untuk pembenahan drainase. Termasuk rekayasa bagaimana air itu dibuang,” ucapnya.
Sedangkan bencana longsor terjadi di beberapa titik. Di antaranya di Jalan Tejosari, Jalan Tohjoyo, Desa Tamanharjo, dan Desa Losari. Sementara, angin puting beliung sempat melanda beberapa titik di Singosari.
“Beberapa hari kemarin ada beberapa bencana. Mulai Jumat puting beliung di Jalan Tohjoyo, Pagentan. Kemudian Sabtu puting beliung di Dusun Biru, Desa Gunungrejo. Juga banjir di Tohjoyo, Losari, Tamanharjo dan ada titik lain yang debit airnya naik ke rumah warga,” bebernya.
Baca Juga : Mokong Keluyuran Malam Hari, Warga Jalani Rapid Test Covid-19 di Tempat
Pihak Kecamatan Singosari sendiri sudah memberikan bantuan penanganan untuk warganya yang terdampak bencana tersebut. Namun, Eko mengatakan bahwa untuk bantuan dengan skala besar, penanganannya diserahkan kepada pihak BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Malang dan instansi terkait lainnya.
Terkait adanya beberapa titik yang terdampak bencana tersebut, Eko berharap agar pemkab secepatnya melakukan penanganan. Sehingga nantinya minimal lokasi yang terdampak tersebut akan berkurang atau bahkan tidak ada lagi.