MALANGTIMES - PSSI telah mencabut hukuman tidak boleh memasuki stadion di seluruh wilayah Indonesia seumur hidup dua Aremania. Menanggapi hal tersebut, Yuli Sumpil dengan rendah hati mengaku bangga bisa kembali mendukung Arema FC.
Baca Juga : Pemain Arema Tak Lagi Kirim Video Latihan, Ternyata Ini Sebabnya
"Ada berita itu (pencabutan sanksi) saya baca. Saya tidak mengerti awalnya. Mungkin inilah perjalanan saya. Mungkin, adil tidaknya ya alam yang menjawab. Saya tahu setelah ini (sanksi) dihapus, saya kembali (bisa mendukung) lagi," ujar Yuli Sumpil ketika dijumpai di rumahnya.
"Alhamdulillah, mungkin kemarin cobaan dari yang maha kuasa. Entah itu melalui kongres atau apapun, apa ini harus dicabut atau tidak, mungkin ada pertimbangan lain, karena saya tidak pernah ada komunikasi dengan PSSI, Komdis maupun manajemen," sambungnya.
Saat ditemui, Yuli Sumpil sempat menceritakan awal ia kaget dengan hukuman tidak boleh memasuki stadion di seluruh Indonesia seumur hidup.
"Saya sempat kaget, saya pikir dulu awalnya cuma dua pertandingan namun seumur hidup. Dalam nerjalannya waktu, saya ngomong mungkin keadilan akan muncul dengan sendirinya dari yang kuasa. Adil tidak? saya tidak paham yang menilai masyarakat semua. Dan ini perjalanan saya dari yang maha kuasa," ungkapnya.
Baca Juga : Masih Cari Pengganti Ratu Tisha, Waketum PSSI: Tugas dan Tanggung Jawab Sekjen Itu Berat
Selain itu, menanggapi kabar denda yang diterima klub akan dikembalikan untuk pembinaan suporter, Yuli Sumpil mengatakan bahwa hal tersebut sebaiknya dilakukan untuk hal sosial.
"Kalau saya pribadi, tidak atas namakan Aremania kalau ada uang pembinaan untuk suporter, aku rasa kenapa Aremania harus dibina. Lebih baik, uangnya untuk membutuhkan, misalnya yatim piatu, sehingga Aremania bisa berubah dengan cara sendiri, alamiah. Karena Aremania, tidak punya aturan namun mengerti aturan. Kami selalu, ambil yang alamiah. Kalau ada masalah mungkin dikumpulkan, korwil atau komunitas," paparnya mengakhiri.